Berita Jogja Hari Ini
Persembahkan Medali Perunggu, Paralimpian DIY Nurfendi: Lampaui Target Pribadi
Sekira 3 bulan saja bergabung dalam program Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di Solo, paralimpian DIY Nurfendi mengaku sangat bersyukur atas
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekira 3 bulan saja bergabung dalam program Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di Solo, paralimpian DIY Nurfendi mengaku sangat bersyukur atas capaian medali perunggu yang ia raih di cabor balap sepeda nomor Men’s B 4.000 m individual pursuit putra Asian Para Games (APG) IV Hangzhou 2023.
Medali perunggu yang diraih terasa makin spesial, sebab Nurfendi berstatus debutan di cabor balap sepeda namun ia mampu mengalahkan wakil tuan rumah dalam perebutan peringkat ketiga yang digelar di Chun′an Jieshou Sports Centre, Senin (23/10) lalu.
Sekadar informasi, Nurfendi yang dikawal pilot Diwan Fiar Pradana memastikan medali perunggu nomor Men’s B 4000 m individual pursuit putra usai mengalahkan pasangan tandem China, Fei Lou dengan pilot Wenhao Ma.
Baca juga: DLH Bantul Optimalkan Pengembangan dan Pemanfaatan RTH
Sempat tertinggal dari pasangan tuan rumah, Nurfendi-Diwan akhirnya mampu melakukan overlap terhadap pebalap tuan rumah tersebut dan mencatatkan waktu 2:20.041 untuk memenangkan lomba.
"Hasil ini melampaui terget pribadi saya dan pelatih. Karena saya bergabung dengan timnas paracycling indonesia baru 3 bulan. Jadi hasil ini kejutan yang sangat luar biasa," ujarnya.
Sebagai paralimpian debutan untuk cabor ini, pria yang sebelumnya turun di beberapa cabor lain seperti para atletik dan goalball ini mempersembahkan medali yang diraihnya untuk Bangsa dan Negara Indonesia.
Di samping itu, dirinya juga mempersembahkan medali perunggu ini untuk NPC Indonesia yang telah memberi kesempatan untuk tampil di APG Hangzhou.
"Selain itu, medali ini saya persembahkan untuk istri tercinta dan keluarga yang selalu mendukung di setiap saya mengikuti perlombaan," tegasnya.
Nurfendi tak memungkiri, perlombaan di level Asia memang sangat ketat karena kualitas antar paralimpian dari berbagai negara tidaklah jauh berbeda.
"Perlombaan sangat seru dan sengit. Karena di babak kualifikasi saya tertinggal 2 detik dari pembalap China, saya menempati posisi 4. Tapi Alhamdulilah di final perebutan perunggu saya bisa memperbaiki waktu," jelasnya.
Kendati telah mempersembahkan medali perunggu, Nurfendi mengaku, pada awal bergabung dengan tim para balap sepeda Indonesia memang dirinya mendapati kesulitan saat beradaptasi dengan sepeda dan lintasan, ditambah saat tampil di APG harus merasakan cuaca sangat dingin.
Akan tetapi hal tersebut tak menjadi kendala, sebab Nurfendi mengaku sejak dulu telah akrab dengan sepeda sehingga mudah beradaptasi. (Han)
| Cara Lapor Jika Terjadi Kekerasan Anak dan Perempuan di Yogyakarta, Gratis Bebas Pulsa |
|
|---|
| Kronologi Kasus Dugaan Monopoli BBM oleh Oknum Polairud di Pantai Sadeng Gunungkidul |
|
|---|
| Mengenal Class Action, Cara Menuntut Pemerintah karena Kasus Keracunan MBG |
|
|---|
| Komentar Sri Sultan HB X soal Keracunan MBG di Jogja dan Sanksi untuk SPPG Menurut Undang-Undang |
|
|---|
| Kronologi Wisatawan asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Jenazah Ditemukan di Pantai Krakal |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.