Tanggul Selokan Mataram yang Jebol Selesai Diperbaiki, Penyebabnya Masih Diselidiki 

Penyebab tanggul jebol masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara disebabkan oleh scouring atau keretakan pada lantai dasar selokan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Pondasi lantai Selokan Mataram di Kadipiro, Margodadi, Seyegan yang jebol dikeringkan dan diperbaiki. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Penyebab jebolnya lantai tanggul Selokan Mataram pada Minggu (22/10/2023) dini hari di dekat pondasi tiang Jalan tol Jogja - Bawen seksi 1 di Kadipiro, Margodadi, Seyegan Kabupaten Sleman hingga kini masih dalam proses penyelidikan.

Belum diketahui penyebab pastinya.

Kendati demikian, PT Adhikarya, selaku kontraktor yang membangun jalan tol tersebut memastikan telah melakukan perbaikan dan memberikan kompensasi sebagai tanggung jawab sosial kepada masyarakat yang kolam maupun kerambanya terkena limpahan air akibat tanggul jebol. 

"Sampun (sudah) dilakukan perbaikan. Tadi pagi pukul 02.10 WIB selesai pengecoran tanggul. Semua sudah tertangani dan kompensasi juga sudah dibayarkan, kami juga tidak ada negosiasi. Alhamdulillah sekarang sudah kondusif, sudah rapi," kata Deputy Project Director PT Adhi Karya, Brian Rino, kontraktor yang membangun jalan tol Jogja-Bawen seksi 1, saat dihubungi pada Senin (23/10/2023). 

Kompensasi diberikan kepada masyarakat terdampak langsung dari kejadian tersebut.

Disinggung besaran nilai kompensasi, Brian enggan menyebut nominalnya.

Namun informasi awal yang disampaikan pamong setempat nilai besaran kerugian yang diderita masyarakat mencapai Rp100 juta, tapi dalam perkembangan nominal kemudian bertambah. 

"Yang jelas lebih besar dari informasi yang disampaikan ke kami. Dan itu sampun, sampun dibayar," katanya. 

Menurut Brian, penyebab tanggul jebol masih dalam penyelidikan.

Dugaan sementara disebabkan oleh scouring atau keretakan pada lantai dasar selokan yang rusak.

Ia meyakini keretakan itu bukan akibat kontruksi pembangunan jalan tol melainkan rusak karena termakan usia.

Sebab, pihaknya mengaku telah mengerjakan 94 dari 204 struktur serupa di sepanjang Selokan Mataram dengan sangat hati-hati.

Hasilnya semua struktur lainnya baik-baik saja dan tidak ada masalah.

Kecuali di wilayah Kadipiro yang jebol dan mengalir ke pemukiman dan keramba ikan warga. 

"Kami anggap ini sebagai musibah. Mungkin karena kondisi existing di lapangan," katanya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved