Kekeringan di DIY Meluas ke 34 Kapanewon, BPBD DIY Salurkan 25 Juta Liter Bantuan Air Bersih

Tercatat sudah ada 25,3 juta liter bantuan air bersih dari BPBD DIY yang sudah disalurkan ke wilayah terdampak.

Dok BPBD Kulon Progo
Proses penyaluran air bersih oleh BPBD Kulon Progo di Kapanewon Samigaluh, belum lama ini. Penyaluran air bersih terus dilakukan sebagai respon dampak musim kemarau. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bantuan air bersih terus disalurkan ke empat kabupaten di DIY yang terdampak kekeringan di musim kemarau.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, tercatat sudah ada 25,3 juta liter bantuan air bersih yang sudah disalurkan ke wilayah terdampak.

Rinciannya, Kabupaten Gunungkidul sebanyak 19.190.000 liter, Bantul 3.475.000 liter, Kulon Progo 1.710.000 liter, dan Sleman 1.011.00 liter.

"Distribusi air bersih disalurkan melalui Dinsos, BPBD kabupaten, juga melalui kapanewon dan dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak dan Balai Prasarana Wilayah Yogyakarta serta beberapa lembaga termasuk PMI dan pihak swasta," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto, saat jumpa pers di BPBD DIY pada Kamis (19/10/2023).

Dia melanjutkan, musim kemarau menyebabkan kekeringan di empat kabupaten di DIY. Tepatnya di 34 kapanewon dan 92 kalurahan.

Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga awal November 2023.

Rinciannya, di Kabupaten Gunungkidul kekeringan melanda 56 kalurahan di 15 kapanewon.

Sementara di Kabupaten Bantul kekeringan melanda 14 kalurahan di 8 kapanewon.

Untuk Sleman terdapat 5 kalurahan dari 4 kapanewon yang terdampak kekeringan dan Kulon Progo terdapat 17 kalurahan dari 7 kapanewon.

Keempat kabupaten tersebut juga telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.

"Saat ini empat kabupaten siaga darurat, dan beberapa kali sudah diperpanjang. Termasuk Kulon Progo (diperpanjang) sampai 11 Oktober," katanya.

Penanganan kekeringan juga mencakup upaya pembangunan sumur bor di 23 titik lokasi. Terletak di 3 kabupaten yaitu Kulon Progo, Gunungkidul dan Sleman.

"Pembuatan sumur bor dilakukan oleh Dinas PUPESDM DIY," katanya.

Kemudian juga dilakukan pengelolaan air bersih di embung-embung yang tersebar di 25 titik lokasi.

"Rinciannya embung di Gunungkidul ada 9 lokasi, Sleman 8 lokasi, Kulonprogo 4 lokasi, Bantul 3 lokasi, dan Kota Yogyakarta 1 lokasi," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved