Puluhan Sumur Bor Dibangun Sebagai Antisipasi Jangka Bencana Kekeringan di DIY
BPBD DIY melakukan pembangunan sumur bor di wilayah yang biasa terdampak kekeringan tiap tahunnya.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengandalkan sejumlah strategi untuk mengatasi bencana kekeringan di musim kemarau.
Sebagai solusi jangka panjang, BPBD DIY melakukan pembangunan sumur bor di wilayah yang biasa terdampak kekeringan tiap tahunnya.
Yakni di Kabupaten Gunungkidul, Kulonprogo dan Bantul.
"Untuk penanganan jangka panjang kekeringan ini memang lintas sektoral. Kami juga melibatkan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral DIY (DPUPESDM) DIY untuk bersama-sama mengatasi kekeringan terutama di Gunungkidul yang klasifikasinya tergolong parah," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto, Senin (16/10/2023).
Dia mengatakan, pada tahun ini total ada puluhan titik sumur bor baru yang dibangun DPUPESDM DIY.
Selanjutnya, juga ada upaya pemeliharaan embung yang potensial dijadikan sebagai mata air alternatif saat musim kemarau tiba.
"Pemeliharaan embung ini penting juga untuk ketersediaan air. Selanjutnya kita juga pemeliharaan saluran supaya air tidak rembes, kemudian sosialisasi gerakan memanen air hujan juga banyak dilakukan dari lembaga terkait," ujar Lilik.
Lilik melanjutkan, kemarau tahun ini diprediksi akan berlangsung cukup lama.
Karena awal musim penghujan diperkirakan terjadi pada akhir Oktober atau awal November mendatang.
Musim hujan akhir tahun ini juga sedikit berbeda dibandingkan tahun sebelumnya lantaran curah hujan akan cukup rendah.
Oleh karenanya Lilik menyebut antisipasi sudah dilakukan dengan penyediaan stok air bersih sampai Desember nanti.
"Jangka pendek antisipasinya masih dari droping air ya, antisipasi ke depan kalau musim kemarau masih panjang itu diperkirakan sampai Desember kemungkinan hujannya juga tidak selebat tahun lalu. Direncanakan droping air bisa sampai Desember. Kalau dana reguler tidak cukup masih ada dana Belanja Tak Terduga (BTT)," jelasnya.
Dia mengungkapkan, sampai dengan pertengahan Oktober ini tercatat ada sebanyak empat kabupaten, 33 kapanewon, 92 kakurahan, 406 dusun dan 36.910 kepala keluarga yang terdampak bencana kekeringan.
Adapun total bantuan air bersih yang sudah disalurkan mencapai 18.064.000 liter.
Sementara Kepala Bidang Energi Sumber Daya Mineral Dinas PUP ESDM DIY, Yustina ,Ika mengatakan, di 2023 ini Dinas PUPESDM DIY menargetkan untuk membangun 31 sumur bor sesuai dengan dokumen pelaksanaan anggaran melalui Dana Keistimewaan (Danais) maupun APBD DIY.
BPBD DIY Catat 62 Laka Laut Hingga Akhir Agustus 2025, 10 Nelayan Dilaporkan Meninggal |
![]() |
---|
Terdampak Kekeringan Sejak Juni 2025, Warga Desa Tlogowatu Klaten Terpaksa Beli Air Secara Mandiri |
![]() |
---|
Jelang Musim Hujan, Ini Kawasan Rawan Potensi Bencana Hidrometeorologi di DIY |
![]() |
---|
BPBD Gunungkidul Pertimbangkan Tak Perpanjang Status Siaga Kekeringan Tahun Ini |
![]() |
---|
Imogiri Masuk Peta Rawan Banjir, BPBD DIY Perbarui Peta Bencana Hidrometeorologi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.