Tawuran di Muntilan

Kesaksian Warga Pemilik Rumah serta Pengurus Panti Asuhan Soal Kerusuhan di Muntilan Magelang

Sebanyak dua rumah dan satu panti asuhan menjadi korban bentrokan dua kubu di Muntilan, Kabupaten Magelang, Minggu (15/10/2023) kemarin.

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Taufiq Syarifudin
Warga Pabelan, Magelang menunjukkan kaca rumahnya yang dirusak saat kerusuhan dua kubu, Senin (16/10/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sebanyak dua rumah dan satu panti asuhan menjadi korban bentrokan dua kubu di Muntilan, Kabupaten Magelang, Minggu (15/10/2023) kemarin.

Ketiganya berada di Dusun Kalangan, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Jendela kaca tiga bangunan itu pecah lantaran terkena lemparan batu dari massa yang berseteru.

Baca juga: Muncul Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Kabupaten Sleman 

Ketiga bangunan itu di antaranya Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah, rumah milik Untoro dan rumah milik Ketua RT Budiyanto.

Adapun rumah yang kaca jendelanya pecah milik Salis Nur Afida, Budiyanto, dan Panti Asuhan Yatim Putri Aisyah.

Dari beberapa sumber, insiden yang dimulai sekita pukul 16.00 WIB berawal dari kawasan tersebut.

Bahkan sejumlah sepeda motor milik warga dirusak hingga dibakar kubu lain di sana.

Pemilik rumah Salis Nur Afida menuturkan, tidak terlalu banyak mengetahui soal kejadian itu.

Alasannya saat insiden terjadi ia baru saja mengawal keberangkatan jemaah umrah.
 
"Sesaat sebelum saya berangkat masih aman, itu sekitar pukul 10.00 atau 11.00. Kemudian saya tahu kalau ada konvoi. Terus suami saya menceritakan ada kejadian rusuh di samping rumah lewat CCTV, itu sekitar pukul 15.00. Suami saya tidak berani keluar, lebih baik di dalam lebih aman," ungkap Salis saat ditemui wartawan di kediamannya, Senin (16/10/2023).

Kaca rumah Salis yang pecah sisi sebelah selatan di lantai satu atau ruang tamu, dan sisi selatan di lantai dua.

Kerugian yang menerpa Salis tak hanya dari kaca pecah, selain itu vas bunga yang jadi hiasan di depan garasi ikut pecah sesuai jadi bahan untuk dilempar.

"Vas bunga batu, mereka (perusuh) lempar, jadi ikut rusak," ujarnya.

Beruntungnya kerusakan tak sampai ke dalam rumah. Mobil yang terparkir di sebrang rumahnya pun tak tersentuh massa yang bertikai.

"Tapi kalau motor warga yang di samping rumah itu rusak, cukup banyak. Saya kurang tahu apa sebabnya tapi katanya yang rusuh sampai masuk gang sini," jelas dia.

Selanjutnya Staf Administrasi/Tata Usaha Panti Asuhan Aisyiah Magelang, Putri Septian Darmayanti menuturkan, kerusakan panti tidak parah namun cukup membuat panik seisi semua penghuni.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved