Update Berita Gunung Merapi

Update Gunung Merapi 13 Oktober 2023 : 14 Kali Guguran Lava ke Kali Bebeng dan 2 Kali ke Kali Boyong

Gunung Merapi teramati 14 kali mengeluarkan guguran lava ke Kali Bebeng dan dua kali guguran ke Kali Boyong, Jumat (13/10/2023).

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada Selasa 23 Mei 2023 yang terpantau melalui PGM Selo. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY teramati 14 kali mengeluarkan guguran lava ke Kali Bebeng dan dua kali guguran ke Kali Boyong, Jumat (13/10/2023).

Hal itu berdasarkan pengamatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ), pukul 00.00-06.00 WIB.

Dalam kurun waktu yang sama, tercatat 42 kali guguran dengan amplitudo: 3-25 milimeter (mm) dan durasi 23.28-147.84 detik. 

Kemudian, hybrid atau fase banyak sejumlah 102, amplitudo: 3-10 mm, S-P: 0.4-0.5 detik dengan durasi 6.24-9.5 detik. 

Selanjutnya, vulkanik dangkal sejumlah 1 dengan amplitudo 30 mm dan durasi 8.64 detik. 

Serta, tektonik jauh sejumlah 1 dengan amplitudo 3 mm dan durasi 55.7 detik. 

Baca juga: Kebakaran di Lereng Merapi Berhasil Dipadamkan, Luas Hutan yang Terbakar 6,9 Hektare

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuacanya berawan.

Angin bertiup tenang ke arah barat, suhu udara 15.7-18 derajat celcius dengan kelembapan udara 49-94.6 persen dan tekanan udara 875.8-918 mmHg. 

Sedangkan secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah. 

Hingga saat ini, tingkat aktivitas di Gunung Merapi level III atau siaga. 

Saat ini, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sementara di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi sekaligus mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi .

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status Aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved