Serangan Hamas ke Israel
Cerita Jurnalis di Gaza, Merana Tanpa Cahaya, Sulit Terlelap dalam Gelap
Kisah dari seorang jurnalis Al Jazeera yang bermukim di Gaza, Maram Humaid juga terkena misil Israel di hari Sabtu (7/10/2023), ketika Hamas membuka
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Perang Hamas versus Israel membuat masyarakat hidup dalam kesulitan.
Di hari ketiga perang, Rabu (11/10/2023), Israel telah membombardir Jalur Gaza yang padat penduduk, dihuni sekitar 2,3 juta orang.
Kini, Gaza tidak mendapat aliran listrik, dan mengalami pemadaman listrik total setelah satu-satunya pembangkit listrik di Gaza kehabisan bahan bakar pada hari Rabu.
Sehingga, itu mempengaruhi layanan penting, termasuk rumah sakit.
Tribunjogja.com merangkum kisah dari seorang jurnalis Al Jazeera yang bermukim di Gaza, Maram Humaid.
Di laman Al Jazeera, dia menceritakan bagaimana merananya hidup tanpa cahaya.
Tidurnya sulit terlelap dalam gelap, apalagi jika tiba-tiba ada dentuman yang membangunkan alam mimpi, membuat diri harus berkesiap saat itu juga.
Rumah Maram Humaid juga terkena misil Israel di hari Sabtu (7/10/2023), ketika Hamas membuka jalan perang dengan Israel.
Dia tinggal di apartemen dengan sang suami, putrinya berusia 8 tahun dan bayi lelaki mereka.
Ketika Hamas memilih jalur perang, semua situasi mereka berubah.
Berikut kisah Maram Humaid yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:

Pada malam ketiga pemboman tanpa henti di Gaza, kami semua begadang di rumah orang tua saya.
Saya, bayi laki-laki, saudara perempuan, saudara laki-laki, keponakan, dan orang tua saya berkumpul bersama dalam kegelapan, mendengarkan suara-suara kota kami dibom dan rakyat kami dimusnahkan.
Akhirnya, kami pergi tidur, karena kelelahan, bukan karena keadaan sudah tenang.
Kami menghabiskan waktu berjam-jam bermain dengan anak-anak yang lebih besar, menggambar, bermain game, dan memberi tahu mereka bahwa suara itu adalah kembang api.
Jalur Gaza Palestina
Gaza
Israel
Palestina
Hamas
Serangan Hamas ke Israel
Kisah pilu
Jurnalis
Maram Humaid
Kenapa Amerika Veto Resolusi DK PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza? Begini Penjelasannya |
![]() |
---|
9.227 Warga Gaza Tewas, Profesor Brown University: Ancaman Pembersihan Etnis dan Bahaya Genosida |
![]() |
---|
FAKTA-FAKTA Semangka Jadi Simbol Dukungan untuk Palestina, Sudah Digunakan Sejak Tahun 1967 |
![]() |
---|
Arti dan Cerita Semangka Sebagai Simbol Dukungan untuk Palestina: Punya Warna Sama Seperti Bendera |
![]() |
---|
Daftar 179 Negara di Sidang PBB yang Voting Gencatan Senjata Israel-Palestina 120 Setuju 14 Menolak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.