16 PPKS di BPRSW DIY Dapat Sertifikasi Dibekali Keterampilan Untuk Hidup Mandiri
Dinas Sosial DI Yogyakarta berharap wanita Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) kelak bisa hidup mandiri di masyarakat.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW), Dinas Sosial DI Yogyakarta berharap wanita Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) kelak bisa hidup mandiri di masyarakat.
Karena itu, setelah mendapatkan perlindungan dan rehabilitasi, mereka juga dilatih serta dibekali sertifikasi ketrampilan terstandardisasi melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) profesional di bidang masing-masing.
"Harapan kami dengan sertifikasi, mereka yang sudah direhabilitasi dan sudah berubah perilakunya, kemudian kembali ke masyarakat bisa hidup mandiri. Jadi, outputnya membekali mereka dengan ketrampilan, sehingga mampu bekerja dan menghasilkan. Ini akan mengurangi risiko masalah sosial yang dihadapi di masyarakat," ucap Kepala BPRSW DIY, Widiyanto di sela kegiatan penutupan sertifikasi alumni Tahun 2023, Rabu (11/10/2023).
Sertifikasi tahun ini berbeda dibanding sebelumnya. Di mana, ada sertifikasi bagi pelatihan keterampilan membatik untuk mempertahankan produsen batik di Yogyakarta.
Total ada 16 PPKS yang mendapatkan sertifikasi dari empat keterampilan, meliputi keterampilan membatik dan tata rias salon masing-masing 3 orang. Sedangkan, keterampilan olahan pangan dan menjahit masing-masing 5 orang.
Mereka mendapatkan pelatihan dan keterampilan maupun praktik belajar kerja sejak 10 September hingga 10 Oktober 2023.
Menurut Widi, tujuan sertifikasi ini untuk memberikan standarisasi bagi kemampuan yang dimiliki dengan menggandeng LPK profesional di bidangnya.
Misalnya, keterampilan tata rias salon bekerjasama dengan LPK Komojoyo Komoratih, membatik dengan LPK Arimbi, olahan pangan dengan LPK Kayumanis dan LPK Jilly untuk keterampilan menjahit.
Baca juga: Sebanyak 29 PPKS di BPRSW DIY Dapat Sertifikasi Keterampilan
Sebanyak 16 PPKS yang telah mengikuti pelatihan dan bekerja di perusahaan maupun pengusaha kemudian dipulangkan.
"Biasanya akan langsung direkrut menjadi tenaga kerja, karena telah memiliki keterampilan," kata Widi.
Ke depan, pihaknya akan mengupayakan inovasi untuk mempertahankan keaktifan para alumni PPKS yang telah kembali ke masyarakat dengan membuat sistem informasi alumni.
Sementara Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih berharap, mereka yang telah mendapatkan pelayanan rehabilitasi serta pendampingan keterampilan yang tersertifikasi dan telah magang kerja di perusahaan-perusahaan bisa terus berkarya, berkembang dan kelak bisa mandiri.
“Kami juga berharap, mereka bisa memiliki usaha sendiri atau paling tidak, dapat menghidupi dirinya sendiri dan juga bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya.
"Kalau sekarang masih bekerja dengan orang, nanti tahap berikutnya mereka bisa mandiri. Nah, ini akan yang kita dampingi terus, bagaimana ketika mereka nantinya sudah kita kembalikan ke keluarga bahwa mereka harus bisa mandiri dengan keterampilannya, dengan sertifikasinya, supaya mereka bisa bekerja dan mandiri. Bermanfaat bukan hanya untuk dirinya sendiri, juga untuk orang lain," sambungnya.
Pada kesempatan itu, belasan PPKS yang telah mendapatkan sertifikasi juga menampilkan hasil karyanya masing-masing. Mereka memeragakan kemahiran tata rias salon, busana, olahan pangan maupun hasil membatik.
Kangen Simbah, Dua Siswa Sekolah Rakyat Sonosewu Pulang Sementara |
![]() |
---|
Puspa, Perempuan Asal Yogya yang Dipekerjakan sebagai Scammer di Kamboja Kini Mulai Ceria |
![]() |
---|
Dijanjikan Pekerjaan Sebagai Koki, PMI Asal Jogja Disekap dan Dipaksa jadi Scammer di Kamboja |
![]() |
---|
Keseruan Hari Pertama MPLS SMA SR 19 Bantul |
![]() |
---|
Dua Sekolah Rakyat di DIY Siap Beroperasi, Kepala Sekolah Sudah Ditunjuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.