Mahasiswi di Bantul Loncat dari Gedung

Mahasiswi UMY Minum Bodrex 20 Butir Sebelum Diduga Bunuh Diri

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry, mengatakan, korban mahasiswi UMY tersebut diduga tewas bunuh diri karena depresi.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Sigit Widya
Dok Polres Bantul
Petugas melakukan olah tempat kejadian mahasiswi UMY diduga bunuh diri di kompleks gedung asrama putri di Dusun Ngebel, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Senin (2/10/2023), sekira pukul 06.15 WIB. 

Lantas, ia mencoba mengecek dan menemukan korban dalam posisi tertelungkup.

"Tidak ada respons," ucapnya.

Baca juga: 5 Fakta Mahasiswi UMY yang Melompat dari Gedung Asrama Menurut Kampus

Mendapati hal itu, Talkis meminta bantuan Sugeng, petugas kebersihan di gedung tersebut, untuk memindahkan korban ke atas meja ruang belajar bersama di lantai dasar gedung.

Satpam gedung, Irwan, berusaha menelepon ambulans.

Karena ambulans tidak juga datang, ia bersama Talkis berinisiatif membawa korban ke rumah sakit menggunakan mobil pribadi.

Setiba di RS PKU Gamping, saat petugas medis melakukan pemeriksaan, denyut nadi korban masih ada.

Namun, tak lama kemudian, korban dinyatakan meninggal dunia.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UMY, Faris Al-Fadhat, menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian SMQF untuk selama-lamanya.

"Almarhumah selama ini tinggal di asrama University Residence (Unires) Putri dan memberi kesan baik kepada sesama penghuni maupun teman kuliah," terangnya.

Ia mendoakan semoga almarhumah husnul khotimah.

"Semoga orangtua serta keluarga almarhumah diberi ketabahan dan keikhlasan," kata Faris Al-Fahdat.

Baca juga: Fakta-Fakta Kasus Mahasiswi PTS di Yogyakarta Melompat dari Gedung Asrama

Sebelum meninggal dunia, almarhumah masuk data kampus melalui Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni sebagai mahasiswa baru yang perlu mendapatkan pendampingan khusus.

Sebab, ada riwayat kesehatan almarhumah sebelum menjadi mahasiswi UMY.

Tim psikolog dibantu Konselor Sebaya telah melakukan pendampingan dan memberi rujukan untuk konsultasi lanjutan.  

"Senin (2/10/2023), almarhumah dijadwalkan ikut pendampingan dan sesi konseling lanjutan bersama psikolog dan Konselor Sebaya LPKA," terang Faris.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved