Kisah Pariyah Dikeroyok Ribuan Tawon di Alas Salak, Bermula Menepuk Seekor hingga Mati
Pariyah diserbu pasukan tawon saat sedang mencari pakan ternak di Alas Salak. kronologi Pariyah di serang ribuan tawon
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Gunungkidul - Nasib apes menimpa Pariyah (50), warga Padukuhan Dusun Padukuhan Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pariyah diserbu pasukan tawon saat sedang mencari pakan ternak di Alas Salak.
Penyebab awalnya hanya, korban menepuk satu ekor tawon yang mengigit di leher korban.
Berikut kronologi Pariyah di serang ribuan tawon hingga di bawa ke rumah sakit.

Pariyah (50), warga Padukuhan Dusun Padukuhan Kalurahan Putat Kapanewon Patuk Gunungkidul, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit usai diserang ribuan tawon saat mencari pakan ternak, pada Rabu (27/9/2023).
Dukuh Bobung, Ari Iswanto mengatakan, peristiwa itu terjadi saat Pariyah, seorang diri mencari rumput untuk ternak di area Alas Salak dibelakang Dusun Bobung, Rabu (27/9/2023) sekira pukul 08.00 WIB.
Selanjutnya sekitar pukul 09.00 WB, warga yang tengah sibuk beraktivitas membuat kerajinan topeng batik, tiba-tiba mendengar teriakan meminta tolong dari Pariyah dari Alas Salak tersebut.
"Warga pun langsung mencari ke sumber suara,"terang Dukuh Bobung, Kamis (28/9/2023).
Saat sampai di dekat tempat lokasi kejadian, lanjutnya, warga kaget ketika melihat ada ribuan tawon yang terbang di seputaran tubuh Pariyah.
Warga yang panik, kemudian berlari mencari alat seadanya mulai dari helm hingga jaket pelindung.
Kemudian ada salah satu warga yang nekat membuat obor dari pelepah daun kelapa yang sudah mengering dan langsung mendekati tubuh Pariyah yang sudah berguling-guling.
"Dengan obor seadanya itu, warga berusaha mengusir tawon tersebut. Seusai tawonnya pergi kami bawa Pariyah ke Rumah Sakit,"ujarnya.
Dari keterangan korban, kata Ari, awalnya korban mengaku tidak mengetahui letak sarang tawon itu di mana dan mengapa bisa menyerangnya.
Awalnya, korban hanya menepuk seekor tawon yang menggigit lehernya sampai mati. Ternyata, ada ribuan tawon lainnya di sekitar tempatnya mencari rumput.
"Lha itu, wong awale cuma 'nablek' (menepuk) tawon di lehernya kok langsung diserang ribuan tawon,"terangnya.
Beruntung, tambahnya, lokasi Pariyah saat diserang tawon masih dekat dengan pemukiman sehingga teriakan minta tolong masih didengar warga.
Jika, tidak mungkin bisa jadi nyawanya tidak tertolong.
Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Gunungkidul , Handoko mengimbau, jika disekitar kediaman warga terdapat sarang tawon bisa langsung hubungi Damkar Kabupaten Gunungkidul.
Karena memang butuh penanganan khusus, terlebih tawon ini sangat berbahaya jika sudah menyerang secara berkoloni bisa menyebabkan kematian.
"Kami imbau warga yang menemukan sarang tawon untuk segera melapor. Kami selalu siap siaga untuk melakukan penanganan,"urainya. (Tribunjogja.com/ndg)
Perilaku Seks Tidak Sehat Picu Tingginya Kasus HIV dan AIDS di Gunungkidul |
![]() |
---|
Bulan Dana 2025, PMI Gunungkidul Targetkan Rp500 Juta |
![]() |
---|
Soal Dana Desa jadi Jaminan Pinjaman Koperasi Merah Putih, Pemkab Gunungkidul Tunggu Regulasi |
![]() |
---|
Temuan Jenazah di Pantai Krakal Gunungkidul, Identitas Korban Sudah Tidak Dikenali |
![]() |
---|
Dana Desa Jadi Jaminan Pembiayaan Koperasi Merah Putih, Ini Kata Lurah di Gunungkidul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.