Bayi Tertukar di Bogor

Detik-detik Mengharukan saat Dua Bayi Tertukar di Bogor Akhirnya Diserahkan ke Ibu Biologis

Akhirnya, dua bayi laki-laki berinisial GL (1) dan GB (1) yang tertukar di Bogor, Jawa Barat diserahkan kepada ibu biologisnya hari ini

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
TribunBogor
Siti Mauliah (37), warga asal Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, yakin kalau bayinya tertukar meski orang-orang di sekitarnya membantah. 

2. RS Sentosa datangi korban tawarkan kompensasi tapi ditolak

Siti Maulia, ibu yang bayinya tertukar melaporkan pihak rumah sakit ke Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Siti Maulia, ibu yang bayinya tertukar melaporkan pihak rumah sakit ke Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Dok. Kuasa Hukum Siti, Rusdy Ridho)

Pihak Rumah Sakit (RS) Sentosa mendatangi kediaman korban atau Ibu dari bayi tertukar, yaitu Siti Maulia (37) di Desa Cibeuteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/8/2023).

Mereka berusaha menyelesaikan kasus bayi tertukar secara damai atau kekeluargaan dengan korban.

Kuasa Hukum Siti Maulia, Rusdy Ridho mengatakan, Direktur RS Sentosa yang langsung datang menemuinya untuk meminta maaf atas kejadian tertukarnya bayi Ibu Siti Maulia setahun lalu akibat kelalaian suster.

Permintaan maaf itu dilakukan sebagai upaya menyelesaikan kasus bayi tertukar dengan jalan kekeluargaan alias damai.

"Iya yang datang direkturnya dan para bidan meminta maaf. 5 bidan yang terlibat itu, cuman satu orang gak ada karena lagi sakit. Intinya meminta maaf seperti itu. Kalau kami dari keluarga secara umat beragama kita menerima maaf lah kalau orang minta maaf," ungkap Rusdy saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/8/2023).

"Tapi saya bilang, kalau terkait proses hukum tetap berjalan, baik pidananya maupun nanti perdatanya karena sudah jelas ada unsur pidananya yang merugikan pihak kami dalam kasus ini," sambungnya.

Tidak hanya permintaan maaf, Direktur RS Sentosa Margaretha Kurnia juga menawarkan jaminan kesehatan dan jaminan pendidikan atau beasiswa kepada para bayi berinisial GB (1) dan GL (1).

Pihak RS Sentosa akan aktif memantau pertumbuhan hingga masa depan dua bayi laki-laki sampai dewasa atau hingga usia 18 tahun.

Mereka juga akan memberi fasilitas kesehatan bagi kedua bayi tersebut.

Begitu pula dengan pemberian beasiswa, dua bayi laki-laki yang tertukar ini akan dijamin pendidikannya hingga lulus SMA.

Namun, upaya yang dilakukan oleh RS Sentosa tak berjalan mulus.

Pihak kuasa hukum dari bayi tertukar itu tetap akan menempuh jalur hukum.

Rusdy juga menolak dua tawaran tersebut. Sejauh ini, pihaknya akan menuntut pertanggungjawaban pada korporasi RS Sentosa.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved