Puluhan Pelajar di Bandung Barat Alami Keracunan, Seorang Siswa Meninggal
Sebanyak 32 siswa sekolah dasar di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mengalami keracunan massal
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANDUNG - Sebanyak 32 siswa sekolah dasar di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mengalami keracunan massal setelah mengkonsumsi jajanan di sekitar sekolah.
Dari puluhan siswa yang mengalami keracunan tersebut, satu orang di antaranya meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
Sementara 11 siswa menjalani rawat jalan, 14 lainnya dirawat di Puskesmas Saguling, sedangkan sisanya dirujuk ke rumah sakit.
Keracunan massal ini terjadi diduga setelah para siswa mengkonsumsi aci mini atau cimin paada Selasa (26/9/2023) lalu.
Dikutip dari Tribunjabar.id, Kepala Puskesmas Saguling, Burhan mengatakan puluhan siswa itu merasakan gelaja pada Rabu (27/9/2023) mulai pukul 01.00-02.00 WIB.
Mereka berdatangan ke Puskesmas Saguling dengan keluhan pusing, mual, muntah, hingga diare.
"Saat dilakukan pemeriksaan gejalanya ringan, kalau yang dirawat gejalanya berat."
"Ada yang muntah-muntah dan diare, sampai saat ini pasien masih berdatangan," ungkap Burhan.
Baca juga: Pengalaman Pedagang Sayur Asal Magelang Bermalam di Kompleks Masjid Gedhe Demi Ikuti Grebeg Sekaten
Setelah kejadian itu, petugas puskesmas langsung melakukan pengambilan sampel jajanan untuk dikirim ke laboratorium kesehatan.
"Kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan terindikasi dari jajanan cimin yang berbumbu pedas, tapi itu belum bisa kami pastikan penyebabnya."
"Sekarang tim surveilans dari petugas puskesmas lagi mengambil sampel makanan yang bersangkutan," terangnya.
Diketahui, keracunan massal itu mengakibatkan seorang siswa berinisial RNN (9) meninggal dunia.
Bocah itu dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluhkan gejala mual, pusing, muntah, dan diare.
"Dari puluhan pasien yang mengalami keracunan makanan, ada 1 siswi kelas 3 SD meninggal dunia di Rumah Sakit Dustira Cimahi, kata Burhan, mengutip Kompas.com.
Burhan menuturkan, RNN mengeluhkan gangguan pencernaan sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Dustira, Rabu (28/9/2023) malam.
Berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit, RNN memiliki riwayat penyakit bawan berupa kelainan darah atau talasemia.
Hal itu diketahui dari riwayat kontrol kesehatan yang dilakukan RNN di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung.
"Dari data yang kami terima, (RNN) punya penyakit penyerta atau komorbid yaitu talasemia atau kelainan darah," bebernya. (*)
3 Kasus Keracunan Massal Terjadi Dalam Waktu Sebulan Terakhir di DIY, Begini Tanggapan Kepala BGN |
![]() |
---|
Disdikpora DIY Perketat Pengawasan Program MBG setelah Kasus Keracunan Massal |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Dugaan Keracunan MBG di Sleman: 379 Korban, 1 Masih Dirawat |
![]() |
---|
Polisi Periksa Penyedia Menu MBG yang Diduga Sebabkan Ratusan Siswa di Sleman Keracunan |
![]() |
---|
Imbas Keracunan MBG, Kegiatan Belajar Mengajar SMP Muhamadiyah 3 Mlati Sleman Dialihkan Daring |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.