Cerita Gus Iqdam Dibentak-bentak Petugas di Bandara Soetta Hingga Klarifikasi Pihak Imigrasi

Video Gus Iqdam menceritakan pengalamannya dibentak-bentak oleh petugas imigrasi inipun langsung viral di media sosial.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Kolase Tribunnews.com
Berikut informasi soal Gus Iqdam curhat saat dirinya dibentak-bentak petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Pihak imigrasi berikan penjelasan 

TRIBUNJOGJA.COM - Muchamad Iqdam Cholid Ridlo alias Gus Iqdam, pendiri Majlis Sabilu Taubah Blitar mengalami hal yang tak mengenakan saat hendak berangkat ke Taiwan untuk mengisi pengajian.

Gus Iqdam yang berangkat ke Taiwan bersama istri dan tiga orang lainnya dibentak-bentak oleh petugas imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta.

Kejadian itu terjadi pada 15 September 2023 lalu.

Kisah tak mengenakan yang dialami ini diceritakan oleh Gus Iqdam saat mengisi pengajian di Majlis Sabilu Taubah Blitar Senin (18/9/2023) kemarin.

Video Gus Iqdam menceritakan pengalamannya dibentak-bentak oleh petugas imigrasi inipun langsung viral di media sosial.

Pihak imigrasi pun langsung memberikan klarifikasinya terkait dengan keluhan yang disampaikan oleh Gus Iqdam tersebut.

Pengalaman tak mengenakan yang dialami oleh Gus Iqdam ini bermula saat dia hendak menghadiri undangan mengisi pengajian di Taiwan.

Saat itu Gus Iqdam berangkat ke Taiwan bersama istrinya dan tiga orang lainnya melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Gus Iqdam menjelaskan, pada awalnya pengurusan dokumen di bagian imigrasi berjalan lancar.

Semua rombongan sudah mendapatkan stempel di masing-masing visa dan paspornya.

"Tiba-tiba ada ada satu petugas imigrasi Jakarta bertanya 'Mau ke mana ini?'. Mau ke Taiwan jawab saya," kata Gus Iqdam mengulang percakapannya kala itu seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.

Mendengar jawaban Gus Iqdam mau ke Taiwan, petugas Imigrasi kembali bertanya soal keperluanya ke Taiwan.

Belakangan diketahui, kedatangan Gus Iqdam untuk menghadiri undangan pengajian.

Gus Iqdam sengaja menggunakan visa kerja agar tidak terkena masalah.

"Daripada kita nanti kayak Mas Percil, aku dipenjara kan tidak lucu. Visa ku visa kerja."

"Karena pulang dari Taiwan saya dapat angpau. Akhirnya sayang ngomong (ke petugas) ada kunjungan kerja," ucapnya.

Baca juga: Sebelum Gugur Tertembak KKB Papua, Briptu Rudi Sempat Minta Sang Istri Kirimkan Foto Buah Hatinya

Selepas itu, kata Gus Iqdam, dirinya terus dicecar pertanyaan.

Petugas bertanya kapan Gus Iqdam dan rombongan pulang.

Bahkan, petugas juga merasa mengetahui Gus Iqdam pernah pergi ke Taiwan sebelumnya.

"Nggetak-nggetak (bentak-bentak) sitok kui (petugas satu itu). Dia juga bilang 'Kemarin kamu sudah ke sini to?'.

"Belum, saya baru pertama kali ke Taiwan," jawab Gus Iqdam.

Gus Iqdam melanjutkan ceritanya. Suasana semakin panas hingga sejumlah orang termasuk petugas keamanan berdatangan.

Ditambah Gus Iqdam sempat memfoto suasana dengan maksud memberikan informasi ke panita yang berada di Taiwan.

"(Panita) tanya sudah sampai mana. Bodoh saya, memfoto padahal sudah ada tanda dilarang foto. (Jadi) Geger geden," ucapnya.

Petugas kemudian memeriksa handphone milik Gus Iqdam.

Gus Iqdam menjelaskan gambar yang difotonya hanya bermaksud memberi tahu masih berada di bagian imigrasi.

"Saya tetap santai, saya minta maaf ke petugas. Akhirnya diperbolehkan masuk," kata Gus Iqdam.

Penjelasan pihak imigrasi

Kepala kantor imigrasi kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Muhammad Tito Andrianto membenarkan keberangkatan rombongan Gus Iqdam.

Gus Iqdam terbang bersama istrinya dan tiga orang lainnya masing-masing bernama Muhammad Ilham Burhanudin, Muchamad Danuarta Difarolly, dan Dhahlan Efendi.

Gus Iqdam dan istrinya, Nilati Nihaya diperiksa di konter imigrasi 6.

"Keduanya diperiksa oleh petugas imigrasi berinisial LK bukan Afwan sebagaimana disampaikan oleh Gus Iqdam."

"Total pemeriksaan imigrasi keduanya berlangsung sangat lancar dan tanpa kendala," kata Tito, dikutip dari X @imigrasi_soetta, Rabu (20/9/2023).

Sementara ketiga orang lainnya diperiksa di konter 7.

Proses pengecekan berlangsung lama karena ketiga calon penumpang tidak dapat menjelaskan rencana perjalanan secara jelas dan lengkap kepada petugas.

"Ketiganya sempat memberikan keterangan untuk bekerja, padahal visa yang digunakan adalah visa kunjungan."

"Mengetahui hal tersebut, petugas kemudian melakukan wawancara mendalam," lanjut Tito.

Gus Iqdam kemudian dipanggil ke konter 7 guna memberikan penjelasan ke petugas.

Tito dalam penjelasannya juga membenarkan Gus Iqdam sempat memfoto konter imigrasi.

Petugas selanjutnya meminta agar foto tersebut untuk dihapus.

"Berdasarkan kronologi di atas, tidak ada kendala dalam pemeriksaan Gus Iqdam sebagaimana yang beredar. Pemeriksaan berjalan sesuai setandar pemeriksaan," tegas Tito.

Tito menggaris bawahi, apa yang dilakukan petugas imigrasi memiliki tujuan mencegah tindak pidana perdagangan orang.

Setiap calon penumpang wajib mematuhi tata tertib sebagaimana diatur dalam Permenkumham nomor 44 tahun 2015.

"Kantor Imigrasi kelas 1 khusus TPI Soekarno-Hatta berkomitmen memberikan pelayanan keimigrasin yang propersioanl dengan berpedoman pada peraturan," tandas Tito. (*)

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved