Tanggapan PDIP Soal Data Intelijen Partai Politik yang Disampaikan Presiden Jokowi
PDIP bereaksi atas statmen Presiden Jokowi yang mengetahui apa yang diinginkan oleh partai-partai politik menjelang Pilpres 2024
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) bereaksi atas statmen Presiden Jokowi yang mengetahui apa yang diinginkan oleh partai-partai politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Statmen Presiden Jokowi itu disampaikan di hadapan relawan pendukungnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9/2023).
PDIP sebagai pengusung Presiden Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 mengkritik langkah dan mempertanyakan maksud mantan Wali Kota Solo tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Menurutnya, partai politik bukanlah musuh negara sehingga memiliki otonomi tersendiri dalam menentukan arah politik.
"Bagi saya, sesungguhnya sebagai parpol kami punya otonomi, punya kedaulatan, kami bukan musuh negara," kata Said di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (18/9/2023) seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Menurut Said, Partai Politik merupakan pilar demokrasi dan bukan obyek dari intelijen.
"Kan parpol bukan obyek intelijen, dia adalah pilar demokrasi, kalau parpol dikerdilkan, dilemahkan, saya pikir itu bukan karakter presiden kita," katanya.
Menurut Said, meski Presiden Jokowi merupakan kader PDIP, pihaknya akan tetap memberikan kritik jika presiden dinilai melakukan kesalahan.
PDIP akan tetap kritis kontrukstif terhadap kadernya.
"Presiden kita itu Bapak Jokowi itu kader PDIP, kita mendukung penuh, tapi dukungan kita itu kritis konstruktif. Kalau memang ada yang perlu diingatkan, kami akan ingatkan," jelasnya.
Di sisi lain, Said meyakini Presiden Jokowi tidak akan menyalagunakan informasi intelijen tersebut sebagai alat bagi kepentingan pribadinya.
"Saya tidak punya kekhawatiran bapak presiden akan mempergunakan itu sebagai alat bagi kepentingan beliau. Jauh lah dari itu," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku telah mengetahui apa yang diinginkan oleh partai-partai politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal ini ia sampaikan di hadapan relawan pendukungnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9/2023).
"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi, Sabtu, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Jokowi tidak membeberkan informasi apa yang ia ketahui dari partai-partai politik itu.
Ia hanya menjelaskan bahwa informasi itu ia dapat dari aparat intelijen yang berada di bawah kendalinya, baik itu Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Dan informasi-informasi di luar itu, angka, data, survei, semuanya ada, dan itu hanya miliknya presiden karena dia langsung ke saya," ujar Jokowi. (*)
Susunan Lengkap Pengurus DPP PDIP 2025-2030, Ada Politisi Asal DIY Juga |
![]() |
---|
Kongres ke VI PDIP Digelar di Bali Hari Ini |
![]() |
---|
Seluruh Anggota DPRD dan DPR dari PDIP Kumpul di Bali, Ini Agendanya |
![]() |
---|
DPD PDI Perjuangan DIY Peringati Kudatuli dengan Pertunjukan Opera |
![]() |
---|
DPD PDIP DI Yogyakarta Tanggapi Vonis Hasto Kristiyanto: Sistem Peradilan Tidak Baik-baik Saja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.