Makam dan Sekolah di Muntilan Kena Proyek Tol Yogyakarta-Bawen
Dua komplek pemakaman dan satu masjid dan gedung sekolah di Desa Sriwedari, Kecamatan Muntilan, terdampak proyek tol Yogyakarta-Bawen.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dua komplek pemakaman dan satu masjid dan gedung sekolah di Desa Sriwedari, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang ikut terdampak proyek tol Yogyakarta-Bawen.
Masyarakat setempat tidak keberatan maupun protes, mereka legawa dan kini tengah sama-sama mencari tanah pengganti untuk membangun ulang keempat fasilitas umum tersebut.
"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada yang mempermasalahkan, lancar semua menerimanya dan untuk sampai saat ini tahapan-tahapan itu dari masyarakat sementara ini untuk mencari menunjuk calon pengganti tanah," ujar Kepala Desa Sriwedari Edi Nugroho tempo hari.
Edi menuturkan, dua makam yang akan dibongkar itu adalah makaM Dusun Ngomon Kidul dengan luas 900 meter persegi dan Dusun Ngomon Lor yang luasnya hampir dua kali lipat, yakni 1700 meter persegi.
Baca juga: Warga Dusun Curah Lor Magelang Protes Akses Masuk Kecil Akibat Proyek Tol Yogya-Bawen
Baca juga: Pembayaran UGR Proyek Tol Yogya-Bawen di Desa Keji Magelang Masuk Tahap 4
"Yang Masjid itu namanya Al Farobi, jamaahnya sekitar 200, kemudian yang sekolah itu yang terdampak adalah Sekolah MI Muhammadiyah Sriwedari," beber dia.
Sebelum dirubuhkan, Edi menyebut proses pembebasan masih di tahap pencarian tempat pengganti. Proses itu langsung dikomandoi Kementerian Agama dengan didampingi tokoh agama dan masyarakat.
"Jadi belum 100 persen rampung," tegas dia.
Sementara itu, lahan makam diperkirakan bakal segera dipindah, lokasinya tidak jauh dari yang sebelumnya. Dari rencana yang diketahui Edi, makam tersebut akan ditempatkan sekitar barat jalan tol.
"Untuk sekarang masih digunakan, sampai saat ini makam digunakan untuk bagi warga yang meninggal. Bahkan kemarin saja baru kurang dari seminggu ada yang meninggal tetap dimakamkan di situ, tapi nanti setelah ada pengganti, tetap kami beli tanahnya," ungkap dia.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Magelang A Yani mengatakan, pembayaran UGR Desa Sriwedari merupakan masuk tahap ketiga.
Rinciannya sebanyak 21 bidang tanah dibebaskan dengan menghadirkan 50 ahli waris.
"UGR yang kami bayarkan kemarin mencapai Rp 17,4 miliar," kata A Yani. (tsf)
Pencuri Burung di Magelang Gasak 8 Sangkar, Total Kerugian Capai Jutaan Rupiah |
![]() |
---|
16.000 Butir Pil Sapi Berlogo Y Diamankan dari Pengedar di Grabag dan Muntilan |
![]() |
---|
Ngantor Ning Ndeso, Polsek Muntilan Dekatkan Layanan Kepolisian ke Warga Desa Sriwedari Magelang |
![]() |
---|
Warga Desa Sokorini Muntilan Magelang Datangi Balai Desa Protes Penambangan |
![]() |
---|
Besok Ada Karnaval Budaya Muntilan di Magelang, Ini Rekayasa Lalin yang Disiapkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.