Berita Gunungkidul Hari Ini

100 Sapi PO Unjuk Gigi dalam Kontes Ternak dari DPKH Gunungkidul

Sekitar 100 sapi mengikuti Kontes Ternak yang digelar oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul .

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Alexander Ermando
Bupati Gunungkidul Sunaryanta (kanan, ketiga dari kiri) saat meninjau sapi Peranakan Ongole (PO) yang menjadi peserta lomba yang digelar oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) setempat, Selasa (29/08/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sekitar 100 sapi mengikuti Kontes Ternak yang digelar oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul .

Kontes ini berlangsung di Pasar Hewan Siyono Harjo, Kapanewon Playen.

Kepala Bidang Bina Produksi, DPKH Gunungkidul , Suyanto mengatakan sapi yang dilombakan bukan sapi biasa, melainkan jenis unggulan.

"Sapinya jenis Peranakan Ongole (PO) yang menjadi sapi unggulan dari Gunungkidul ," katanya.

Gunungkidul sendiri merupakan sentra bibit sapi PO, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian (SK Mentan) Nomor 48/2015.

Baca juga: Salurkan Lebih dari 100 Tangki, Anggaran Dropping Air Bersih Gunungkidul Dipastikan Masih Tersedia

Bibit sapi ini pun sudah disebar ke seluruh wilayah di Indonesia.

Menurut Suyanto, penyebaran dilakukan lewat program inseminasi buatan (IB).

Bibit sapi PO dari Gunungkidul dikembangkan lewat Balai IB di Jawa Barat.

"Jadi dari Jawa Barat itu bibit sapi PO asal Gunungkidul disebar ke seluruh Indonesia," jelasnya.

Suyanto mengatakan 100 sapi PO asal Kapanewon Wonosari dan Playen ini dinilai dengan sejumlah kriteria.

Mulai dari umur, bobot, lingkar dada, hingga tinggi gumba.

100 sapi PO ini pun sebelumnya sudah melewati proses seleksi.

Berdasarkan hasil penilaian, tim juri akan melakukan ranking untuk menentukan juara pertama hingga ketiga.

Baca juga: Kemunculan Ubur-ubur di Pesisir Selatan Gunungkidul Cenderung Minim Akibat Curah Hujan

"Juara lomba akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai," ujar Suyanto.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menilai keberadaan sapi PO sebagai ternak unggulan perlu dijaga.

Masyarakat pun diminta untuk terus mengembangkan budidaya sapi ini.

Ia juga memandang kontes ini sekaligus untuk memperbaiki citra sapi asal Gunungkidul .

Sebab beberapa waktu lalu muncul isu Antraks yang membuat sektor peternakan sapi menjadi lesu.

"Semoga lomba seperti ini bisa memperbaiki citra sapi asal Gunungkidul ," kata Sunaryanta.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved