Pemkot Yogyakarta Perpanjang Jam Buka Depo Sampah untuk Minimalisir Antrean Warga

Pembatasan itu ditempuh, lantaran TPA Piyungan hanya menerima alokasi 100 ton limbah per hari dari Kota Yogya.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
Pengendara motor melintasi depo sampah di Jalan Brigjen Katamso, Kota Yogyakarta, Minggu (27/8/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Antrean panjang warga masyarakat  di sejumlah depo untuk membuang sampahnya, akhir-akhir ini makin marak dijumpai di Kota Yogya.

Fenomena tersebut berulangkali menjadi sorotan dan banyak dikeluhkan melalui ragam media sosial.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya, Ahmad Haryoko, mengatakan bahwa pihaknya pun tak menutup mata.

Menurutnya, Pemkot Yogyakarta siap membuka opsi untuk memperpanjang jam operasional depo sampah.

"Jadi, jam buang sampah ditambah, dari pukul 06.00 sampai 13.00 WIB," katanya, Minggu (27/8/2023).

Sebagai informasi, sampai sejauh ini, operasional 14 depo di Kota Pelajar masih dibatasi, di mana masing-masing hanya dibuka antara 1-2 jam.

Pembatasan itu ditempuh, lantaran TPA Piyungan hanya menerima alokasi 100 ton limbah per hari dari Kota Yogya.

"Kemungkinan kita coba satu Minggu dulu. Kita lihat situasinya bagaimana, karena memang di TPA saat ini pembuangannya belum normal," kata Haryoko.

Ia tidak memungkiri, kebijakan tersebut diwarnai kekhawatiran sampah setoran penduduk yang belum terkelola akan menumpuk di depo.

Meskipun, volume sampah harian di Kota Yogya mulai menurun, seiring gerakan zero sampah anorganik dan Mbah Dirjo (Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja).

"Sudah pasti (khawatir). Tapi, mau bagaimana lagi. Kalau setiap hari keluhan dari warga tidak bisa buang sampah, kesulitan, ya, kami harus memberi layanan terbaik untuk seluruh masyarakat," ungkapnya.

Sementara, Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan DLH Kota Yogyakarta, Mareta Hexa Sevana, mengatakan sepanjang TPA Piyungan belum beroperasi normal, depo pun tidak akan dibuka 24 jam.

Sebab, seandainya dioperasikan menyeluruh, otomatis dalam satu hari depo-depo langsung penuh dan sampah pun membludak sampai jalanan.

"Dalam kondisi normal, seluruh sampah dari Kota Yogya yang biasanya terangkut dan harus dibawa ke TPA itu 60-70 truk per hari. Tapi, dengan jadwal buka TPA Piyungan selama 10 jam itu," ucap Mareta.

"Kemudian, saat situasi darurat begini, kami hanya diperbolehkan mengirim armada ke sana maksimal 20 unit saja. Sementara, jam buka TPA sekarang sangat terbatas, maksimal 1 jam per hari," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved