ADVERTORIAL

Kelompok Jaga Warga Didorong Punya Medsos 

Kelompok yang befungsi menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban umum di lingkup Padukuhan ini didorong untuk mempunyai media sosial (media sosial).

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Suasana Jagongan Jaga Warga 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kelompok Jaga Warga , sebagai bagian dari pranata sosial di masyarakat sudah terbentuk di 3.705 padukuhan dari total 4.667 padukuhan di wilayah DIY.

Kelompok yang befungsi menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban umum di lingkup Padukuhan ini didorong untuk mempunyai media sosial (media sosial) Instagram.

Medsos, dinilai sebagai sarana efektif untuk pelaporan setiap kegiatan yang dilakukan. 

" Jaga Warga , yang sudah terbentuk ini kan harus ada kegiatan. Nah, di dalam mereka melakukan pelaporan kegiatan, kalau kita harus membuat laporan secara konvensional, tentunya harus berjenjang. Dari Kalurahan ke Panewu, kemudian ke Kabupaten dan Provinsi. Sehingga itu akan merepotkan baik itu untuk jaga warga maupun untuk penewu. Sehingga yang paling gampang mereka upload kegiatannya di Instagram," kata Kasatpol PP DIY, Noviar Rahmad M.Si, di sela acara Podcast Jaga Warga di Nara Kupu Jogja, Hargobinangun, Pakem, Sleman , Rabu (23/8/2023). 

Kegiatan yang dihadiri anggota Kelompok Jaga Warga di 8 Kapanewon di Kabupaten Sleman itu turut dihadiri anggota Komisi D DPRD DIY, Koeswanto dan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.

Baca juga: Peringatan HUT RI Jadi Momen Tingkatkan Nasionalisme

Noviar mengatakan, dari Kelompok Jaga Warga yang sudah terbentuk, ada yang sudah langsung gerak cepat melaksanakan beragam kegiatan.

Namun sayangnya, tidak diupload di media sosial. 

Bahkan di Tamanmartani, kata dia, ada Kelompok Jaga Warga yang sudah mampu membeli ambulans, turut serta membantu pertolongan dan penanganan pada pasien Covid-19.

Kegiatan baik itu tidak diketahui jika tidak ada laporan langsung.

Karenanya, dibutuhkan media sosial.

Media sosial digunakan untuk meng-upload setiap kegiatan yang sudah dikerjakan. \Sehingga kegiatan tersebut bisa diketahui, dan dimonitor dari Pemda DIY. 

"Sehingga kami lihat, oh jaga warga di padukuhan ini Aktif. Dia sudah melakukan ini," kata Noviar.

Saat ini kelompok Jaga Warga yang sudah terbentuk di DIY sebagian ada yang mulai sudah membuat laporan melalui media sosial meskipun belum seluruhnya.

Bukan tidak mungkin, kata dia nantinya akan ada skema penghargaan bagi kelompok jaga warga yang aktif berperan mengendalikan konflik dan menjaga keamanan ketertiban di lingkungannya. 

Fasilitas HT 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved