ADVERTORIAL
Kelompok Jaga Warga Didorong Punya Medsos
Kelompok yang befungsi menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban umum di lingkup Padukuhan ini didorong untuk mempunyai media sosial (media sosial).
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Selain rompi, kelompok Jaga Warga yang sudah terbentuk, kini juga difasilitasi Handy Talky (HT) sebagai sarana komunikasi.
Ada 740 HT yang dibagikan hari ini kepada jaga warga di Kabupaten Sleman .
Masing-masing kelompok mendapatkan 10 HT.
Menurut Noviar, fungsi Jaga Warga di masyarakat sangat penting, di antaranya untuk menyelesaikan konflik sosial, membantu dalam menjaga ketentraman umum, dan memfasilitasi pranata sosial yang ada.
Karenanya, HT dibutuhkan sebagai sarana dalam menunjang tugas.
"Fungsinya untuk mendukung tugas-tugas Jaga Warga . Misalnya menjaga ketentraman, ketertiban umum, antar Jaga Warga harus ada komunikasi. Komunikasi ini kalau kita memberikan Handphone maka perlu pulsa, kalau HT kan tidak membutuhkan pulsa. Tinggal di charge. Harapannya dapat mendukung tugas- tugas mereka," kata Noviar.
Disamping, kelompok jaga warga juga diberikan anggaran Danais senilai Rp 50 juta, untuk masing-masing Kalurahan, melalui program Omah Jaga Warga yang mana di tahun ini dibentuk di 41 Kalurahan.
Komisi D DPRD DIY Koeswanto mengapresiasi dan mendukung program Satpol-PP dalam pembentukan Jaga Warga di tingkat Padukuhan.
Menurut dia, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bisa dikatakan Indonesia Mini, karena hampir seluruh penduduk dari Provinsi yang ada di Indonesia berada di Yogyakarta.
Kedatangan orang dengan beragam latar belakang itu, tentu berpotensi memicu terjadinya permasalahan sosial karena yang datang di Yogyakarta otomatis akan membawa daerahnya masing-masing.
"Kami selaku wakil rakyat tentu akan senang, apabila masyarakat DIY damai. Makanya tadi tugas dan fungsi Jaga Warga sudah dijelaskan, menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Segala permalasahan di masyarakat, akan mudah diselesaikan jika dikelola oleh masyarakat itu sendiri. Dan anggota jaga warga ini kan dari masyarakat itu sendiri," kata Koeswanto.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, dalam kesempatan itu, mendorong kepada Pemerintah Kalurahan untuk memaksimalkan peran Jaga Warga dalam mengurai potensi konflik yang ada di masyarakat.
Sebab, kelompok Jaga Warga ini, berasal dari masyarakat termasuk tokoh masyarakat dan pranata sosial sehingga memiliki keunggulan dalam mengurai konflik.
Ia menilai pendekatan yang dilakukan kelompok ini akan relevan karena keterlibatan masyarakat sekitar dalam keaggotaannya.
"Yang menarik, dalam penyelesaian masalah oleh jaga warga ini pendekatannya lebih relevan karna jaga warga diambil dari masyarakat sehingga lebih unggul dalam mengurai permasalahan di tingkat masyarakat," kata Danang. Menurutnya dari total 1.212 Padukuhan di Kabupaten Sleman saat ini lebih dari 700 Padukuhan telah terbentuk Jaga Warga. Tahun depan kelompok ini ditargetkan terbentuk di semua Padukuhan di Bumi Sembada dan diharapkan dapat meredam konflik masyarakat di tahun politik. ( Tribunjogja.com )
Semarak Sibakul Sambut Akhir Tahun 2024 : Transformasi UMKM DIY agar Cepat Naik Kelas |
![]() |
---|
BRI Salurkan 1.000 Paket Sembako magi Masyarakat Kurang Mampu di Kelurahan Jakarta Timur |
![]() |
---|
Wakil Komisi B DPRD Bantul Edy Prabowo Dorong Optimalisasi Peningkatan Potensi Wisata |
![]() |
---|
Lakukan Touring Mobil Listrik Jelang Nataru, Samsul Akui Puas Dengan Infrastruktur Penunjang PLN |
![]() |
---|
New Experience with New Honda Scoopy, Sensasi Gaya Berkendara Unik dan Fashionable |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.