Berita Kabupaten Magelang Hari Ini

Pemprov Jateng Targetkan Raih Nilai Investasi Sebesar Rp65 Triliun Tahun 2023 Ini

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menargetkan bisa meraih nilai investasi sebanyak Rp65 triliun pada 2023 ini.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Nanda Sagita Ginting
Penandatangan antara Pemrov Jawa Tengah dengan para investor, pada Senin (21/8/2023) malam 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menargetkan bisa meraih nilai investasi sebanyak Rp65 triliun pada 2023 ini.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menghadiri kegiatan Central Java Investment Bussines Forum (CJIBF) 2023, di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (21/8/2023) malam.

"Sekarang masih akan berikthiar. Maka kemudian forum ini dibuat untuk menggenjot itu, dan kita coba akan jemput bola termasuk hari ini ada pertemuan Menteri ekonomi se-ASEAN. Kemarin kita juga lobi-lobi agar kemudian bisa terjaring investasi yang apa yang lebih banyak, jadi segala upaya kita lakukan tidak hanya mengandalkan satu event, tapi event inilah bagian cara kita nanti mempercepat,"ucap dia.

Baca juga: Cerita ADJ Korban TPPO di Myanmar, Dipaksa Scam Orang Amerika dan Kanada Modus Investasi Kripto

Sementara itu, dari data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jateng dari target nilai investasi sebesar Rp65 triliun yang baru terealisasi sebesar Rp27,02 triliun.

Saat ditanya soal komitmen Perprov Jateng mengawal investor yang masuk. Ganjar mengatakan, pihaknya akan cukup terbuka untuk hal tersebut.

Menurutnya, untuk menjaga komitmen itu diawali dengan bagaimana  menyosialisasikan kepada masyarakat di daerah  yang akan kedatangan investor. Tentunya, terkait dengan green ekonomi, termasuk circular ekonomi.

"Ketika kemudian sosialisasinya berhasil rasa-rasanya mereka akan mau juga untuk dilakukan. Kedua, kita mengundang seperti tadi pertanyaan ada yang datang dari audiens yang mengatakan kami punya teknologi dari jepang, tapi persyaratannya belum terbuka maka saya sampaikan silakan datang kepada kami,"ujarnya.

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan, melalui kebijakan keuangan hijau, Bank Indonesia mendorong pelaku ekonomi untuk bertransformasi menuju ekonomi Net Zero Emission. 

"Dari sisi kebijakan Makroprudensial hijau, sudah diimplementasikan kebijakan green LTV dan green RPIM untuk mendorong investasi terkait ekonomi hijau. Di Jawa Tengah, salah satu bentuk dukungan Bank Indonesia bagi ekonomi hijau dilakukan melalui penerapan pembangunan rendah karbon di sektor energi dan UMKM,"ucapnya.

Selaras, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, juga menyampaikan, UMKM di Jawa Tengah khususnya binaan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, terus didorong untuk menerapkan prinsip circular economy melalui pemanfaatan limbah dan pengelolaan berbasis green economy. 

"Penerapan circular economy tersebut diharapkan dapat mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi proses produksi, serta menambah daya saing produk,"urainya. (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved