Berita Kriminal

Kisah Pemilik Kos di Bantul Beli Jenglot, Tiga Kali Ritual Malam Jumat Jimat Tak Hidup

Berita penipuan jenglot di bantul,Kisah Pemilik Kos di Bantul Beli Jenglot, Tiga Kali Ritual Malam Jumat Jimat Tak Hidup

|
Tribunjogja.com/Neti Rukmana
Seorang warga Sumatera Selatan yang tinggal dan ngekos di Kabupaten, DI Yogyakarta, HH (48), berhasil diringkus oleh Polsek Kretek terkait penipuan jual beli jenglot atau jimat boneka. 

Korban melakukan ritual yang disebutkan oleh pelaku sebanyak tiga kali.

Namun, ternyata, tidak membuahkan hasil, jenglot itu tidak hidup dan tidak bisa memperlancar rezeki maupun mendatangkan uang gaib kepada korban.

polisi mengamankan warga asal Sumatera Selatan yang tinggal dan ngekos di Kabupaten, DI Yogyakarta, HH (48).

Dia diringkus oleh Polsek Kretek terkait penipuan jual beli jenglot atau jimat boneka.
polisi mengamankan warga asal Sumatera Selatan yang tinggal dan ngekos di Kabupaten, DI Yogyakarta, HH (48). Dia diringkus oleh Polsek Kretek terkait penipuan jual beli jenglot atau jimat boneka. (Tribunjogja.com/Neti Rukmana)

Baca juga: HASIL Survei Elektabilitas Capres 2024 Terbaru: Persaingan Prabowo dan Ganjar Pranowo

Atas kejadian itu, korban langsung melaporkan dan menyerahkan HH ke Polsek Kretek pada Selasa (15/8/2023).

"Saat ini pelaku sudah kami tahan di Polsek Kretek. Untuk Pasal yang disangkakan ialah Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara," beber dia.

Tidak hanya itu saja, dari hasil penyelidikan, Polsek Kretek berhasil mengidentifikasi bahwa jenglot tersebut adalah palsu.

Pihaknya pun melihat bahwa beberapa bagian jenglot yang dijual oleh terangkat mudah patah.

"Ini (tubuh jenglot) dari mika dan kelingkingnya juga sudah patah. Kalau rambutnya asli rambut manusia dan kotaknya itu dibuat tersangka sendiri. Karena tersangka mengaku nemu jenglot itu di pinggir Pantai Parangtritis, jadi bisa dibilang ini replika jenglot ya," jelasnya.

Sementara itu, HH mengaku bahwa tindak penipuan itu baru satu kali dilakukan olehnya.

"Baru dia (SR yang ditawarkan untuk membeli jenglot), karena dia juga yang minta," kata HH.

Baca juga: Tumpeng Menoreh Destinasi Wisata Berburu Sunset dan Sunrise

HH menyebut bahwa tidak sengaja melakukan modus penipuan tersebut. Sebab, ia membutuhkan uang untuk membayar hutang-hutangnya.

"Uang hasil jual itu (jenglot) buat bayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tandas dia.(Tribunjogja.com/Nei)

 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved