Berita Purworejo

HUT ke-78 RI, Sebanyak 55 Pejabat Pemkab Purworejo Unjuk Suara dalam Lomba Pidato Bahasa Jawa

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) Kabupaten Purworejo menggelar lomba pidato bahasa jawa untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
Suasana kegiatan lomba pidato bahasa Jawa yang diikuti oleh 55 pejabat di lingkungan Pemkab Purworejo di Ruang Arahiwang kompleks Sekda Kabupaten Purworejo, Selasa (15/8/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rummini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) Kabupaten Purworejo menggelar lomba pidato bahasa jawa untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, pada Selasa (15/8/2023). 

Lomba yang dipusatkan di Ruang Arahiwang kompleks Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purworejo itu diikuti oleh 55 peserta.

Mereka berasal dari unsur staff ahli Bupati Purworejo, asisten, kepala Organisasi Perangkat Desa (OPD), dan kepala bidang di lingkungan Sekda Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo, juga ada dari Camat se-Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Baca juga: Viral, Maling Dikepung Warga Seusai Ketahuan Mencuri Sepeda di Bantul

Pantauan di lokasi, para pejabat Pemkab Purworejo tampak semangat mengikuti lomba tersebut.

Seluruh peserta terlihat mengenakan pakaian adat Jawa motif lurik, baik kebaya maupun surjan, beserta blangkon bagi laki-laki.  

Saat tampil, ada beberapa pejabat yang terlihat piawai bertutur menggunakan bahasa Jawa Krama Inggil. Namun, adapula pejabat yang membawa teks untuk menyampaikan materi pidato. 

Kepala Dinpusip Kabupaten Purworejo, Eni Sudiyarti, menjelaskan dalam lomba tersebut, para peserta dapat memilih 3 tema pidato. Mereka menyampaikan tema tersebut dalam waktu 7 menit di hadapan para juri. 

"Peserta lomba ada 55 orang. Mereka diberi kesempatan memilih satu dari tiga tema, yakni tresno dumatheng bumi pertiwi Indonesia (cinta terhadap tanah air), gemah ripah loh jinawi Indonesia (kekayaan alam Indonesia), dan tepo seliro lan gotong royong (saling menghargai dan gotong royong)," ungkap Eni ditemui di sela kegiatan lomba, Selasa (15/8/2023). 

Adapun dalam lomba itu, pihaknya menghadirkan tiga dewan juri dari akademisi, yakni Dosen Prodi Pendidikan dan Sastra Jawa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) bernama Eko Santoso dan Zuli Kurniawati. 

Serta juri dari Ketua Pangarsa Mudha Permadani Kabupaten Purworejo, bernama Supono.

Kriteria penilaian mencakup penekanan isi materi pidato, ekspresi, penampilan, penguasaan bahasa sastra Jawa, dan artikulasinya. 

"Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), melestarikan kebudayaan Jawa, serta menerapkan ilmu yang didapat sejak awal untuk mewujudkan transformasi berbasis inklusi sosial," jelasnya. 

Terpisah Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, mengatakan bahwa seiring berubahnya perkembangan zaman, kebudayaan Jawa justru semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Menurutnya, kini banyak orang Jawa yang tidah bisa berbahasa Jawa dan jarang mengaplikasikan dalam percakapan sehari-hari. 

Kenyataan itulah yang memunculkan keprihatinan tersendiri dan ketakutan apabila budaya berbahasa Jawa benar-benar dilupakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved