Program Angkutan Gratis untuk Pelajar Kota Magelang Dimulai Oktober, Pemkot Siapkan Puluhan Armada

Tahun ini, program masih dalam tahap pilot project dengan menyiapkan 27 kendaraan untuk melayani antar-jemput pelajar.

TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Magelang 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan meluncurkan program angkutan gratis bagi pelajar mulai Oktober 2025. 

Tahun ini, program masih dalam tahap pilot project dengan menyiapkan 27 kendaraan untuk melayani antar-jemput pelajar.

Kepala Dishub Kota Magelang, Candra Wijatmiko Adi, mengatakan program angkutan gratis tersebut telah dianggarkan pada APBD Perubahan 2025.

Sementara untuk pelaksanaan pada tahun 2026 anggarannya menyentuh Rp 1 miliar.

“Angkutan gratis kita mau laksanakan di bulan Oktober karena memang untuk perencanaan awal harus ada kajian dan aturan yang melekat, seperti Perwal. Untuk pertama di tahun 2025 ini sifatnya masih pilot project,” ujarnya.

Angkutan gratis akan melayani 11 rute di mana sebagian di antaranya diperpanjang sehingga dapat menjamah seluruh sekolah di area Kota Magelang. 

Menurutnya, jalur 1 menjadi yang terpadat dengan melintasi 14 sekolah, mulai dari jenjang SMA hingga SD.

"Memang ada beberapa juga yang jalurnya kita tambahkan sedikit masuk ke sekolahan. Yang paling banyak jalur 1 itu sampai ada 14 sekolahan yang dilewati. Jalur 1 ada SMA 1, SMA 4, SD Magelang 6, 7, 4, SMP 4, SMP 1, banyak sekali," paparnya.

Dia melanjutkan, total anggaran pilot project yang berjalan Oktober–Desember 2025 sekitar Rp280 juta. 

Dana ini sudah mencakup fasilitas tambahan, seperti stiker dan GPS untuk memantau pergerakan kendaraan.

Jika program berjalan baik, pada 2026 jumlah armada akan ditambah menjadi 47 angkutan.

"Pemilihan armada juga memperhatikan standar pelayanan minimal (SPM) Kemenhub, termasuk usia kendaraan di bawah 15 tahun," katanya.

Program ini ditujukan khusus bagi pelajar Kota Magelang dengan syarat mengenakan seragam sekolah dan mengikuti pembelajaran rutin. 

Jam operasional akan disesuaikan dengan jadwal masuk sekolah. Misalnya untuk SD-SMP yang mulai pembelajaran pukul 06.30, kendaraan akan beroperasi sejak pukul 05.30. Layanan hanya berjalan Senin hingga Jumat.

Selain itu, untuk kegiatan pelajar di luar jam sekolah, seperti ekstrakurikuler, belum terakomodasi.

"Karena kita keterbatasan anggaran juga. Kita covernya yang berangkat dan pulang sekolah," ujarnya.

Candra menambahkan, sosialisasi sudah dilakukan ke sekolah-sekolah dan mendapat respons positif, baik dari masyarakat maupun pengemudi. 

“Harapannya jalur-jalur yang kita tetapkan bisa benar-benar dimanfaatkan pelajar. Semua jalur memang kita arahkan melewati sekolah,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved