Kualitas Udara Kota Yogyakarta Memburuk, Pembakaran Limbah Disebut Jadi Biang Kerok

Aktivitas pembakaran sampah yang dilangsungkan warga masyarakat akibat pembatasan operasional TPA Piyungan disebut jadi salah satu penyebab

|
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. DLH Kota Yogya
Petugas DLH tengah memantau kualitas udara Kota Yogyakarta dengan alat manual aktif. 

Tetapi, masih ada penyebab lain, layaknya peningkatan debu ataupun aktivitas transportasi di Kota Yogya yang melonjak, sehingga menyebabkan polusi.

"Karena TPA Piyungan dibatasi, masyarakat banyak yang membakar sampah, ini berpengaruh terhadap kualitas udara di. Ditambah, sejak bulan Juli-Agustus masih dalam musim kemarau," tandasnya.

Intan mengatakan, DLH secara rutin melakukan pengecekan kualitas udara Kota Yogya, menggunakan alat Manual Aktif dan Air Quality Monitoring System (AQMS) atau sistem pemantau kualitas udara berjarak 5 kilometer.

Pihaknya berharap, penurunan kualitas udara bisa terhenti, salah satunya dengan tidak melakukan aktivitas pembakaran limbah.

"Harapan kami, tentu bisa bertahan di kondisi baik. Cara paling sederhana, ya, tentu dengan mengurangi pembakaran sampah," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved