Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Sambangi SM Tower, Mensos Salurkan Tongkat Penuntun Adaptif untuk Tuna Netra di Jogja

Tongkat Penuntun Adaptif dilengkapi dengan sensor api, air dan gas beracun

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Mensos RI, Tri Rismaharini, saat menyerahkan Tongkat Penuntun Adaptif, di SM Tower & Convention, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Yogya, Jumat (11/8/2203). 

TRIBUNJOGJA.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyerahkan Tongkat Penuntun Adaptif pada sejumlah penyandang tuna netra di DI Yogyakarta .

Penyerahan digulirkan, selepas pembukaan Rapat Kerja Nasional Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah , di SM Tower & Convention, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Yogya, Jumat (11/8/2023).

Mensos RI, Tri Rismaharini, menyampaikan, pihaknya terus berupaya menyalurkan Tongkat Penuntun Adaptif untuk membantu tuna netra di berbagai daerah.

Bukan tanpa alasan, terobosan yang dikembangkan selaras pengalaman probadi semasa menjabat sebagai Wali Kota Surabaya itu, disebut punya berbagai keunggulan untuk mendeteksi benda-benda di sekitarnya.

"Saya mempunyai pengalaman, ada warga saya yang kemudian meninggal saat kebakaran, karena dia tidak mengetahui saat ada kebakaran. Kemudian, ada yang tenggelam, terkena banjir juga," ucap Risma.

Dijelaskannya, Tongkat Penuntun Adaptif mempunyai ragam keunggulan dibanding peralatan penuntun tuna netra lainnya, karena dilengkapi dengan sensor api, air dan gas beracun.

Baca juga: Kisah Tuna Netra asal Klaten Terjemahkan Modul Pengurangan Risiko Bencana ke Huruf Braille

Bahkan, teknologi Global Positioning System (GPS) melekat di Tongkat Penuntun Adaptif, sehingga posisi pengguna bisa langsung terlacak, seandainya mereka sewaktu-waktu tersesat.

"Sehingga mudah dicari kalau mereka kesasar. Terus, Tongkat Penuntun Adaptif menggunakan solar cell, jadi tidak banyak membutuhkan listrik," cetusnya.

"Selama ini saya lihat, kondisinya kalau mereka di jalan, sangat tidak safe. Sering lagi saya lihat mereka harus dituntun begitu, dipandu. Mereka harus mandiri, ya, minimal di lingkungannya," imbuh Risma.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, sejak awal menjabat sebagai Mensos, pengadaan alat bantu disabilitas jadi salah satu prioritasnya.

Bahkan, demi merealisasikan program tersebut, anggaran rehabilitasi, maupun pembangunan gedung baru diubah dan diarahkan untuk membantu penyandang disabilitas di tanah air, yang diketahui bersama jumlahnya tak sedikit.

"Kita tidak usah bangun gedung. Semua anggarannya diubah untuk (pengadaan) alat bantu disabilitas, itu lebih dibutuhkan. Salah satunya Tongkat Penuntun Adaptif untuk tuna netra ini," terangnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved