BBPOM Yogyakarta Jelaskan Dampak Menyimpan dan Mengonsumsi Obat Kedaluwarsa

Kepala BBPOM Yogyakarta, Bagus Heri Purnomo, mengatakan ada sejumlah dampak menyimpan obat kedaluwarsa terlalu lama.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
brighterlife.co.id
ILUSTRASI - Obat-obatan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta mengimbau masyarakat mengolah sampah obat-obatan secara berkala.

Kepala BBPOM Yogyakarta, Bagus Heri Purnomo, mengatakan ada sejumlah dampak menyimpan obat kedaluwarsa terlalu lama.

"Menyimpan obat kedaluwarsa terlalu lama akan menurunkan stabilitas atau evektifitas obat," katanya, kepada awak media, Selasa (23/9/2025).

Selain menurunkan stabilitas dan evektifitas, ada dampak yang lebih berbahaya apabila mengonsumsi obat kedaluwarsa.

"Selain penurunan evektifitas juga berbahaya apabila dikonsumsi karena itu nggak layak, nggak terjamin keamanan mutunya," ujarnya.

Sementara jika obat kedaluwarsa dibuang sembarangan juga akan mencemari lingkungan sekitar.

Kualitas tanah maupun kandungan air di lingkungan yang terpapar obat kedaluwarsa juga berubah.

"Makanya sangat penting, masyarakat bisa sadar pentingnya mengelola sampah obat," ujar Bagus.

Sebagai upaya melayani masyarakat, pihaknya telah menggandeng Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk mengelola sampah obat kedaluwarsa yang kemudian dimusnahkan.

Terdapat 124 apotek serta 6 rumah sakit di DIY yang siap menampung sampah obat, sebelum dimusnahkan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved