Kepala BMKG Sebut Bandara YIA Kulon Progo Tahan Gempa dan Tsunami se-ASEAN

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo direkomendasikan sebagai tempat teraman apabila terjadi gempa bumi maupun tsunami.

Pasalnya, konstruksi bangunan bandara tersebut sudah menggunakan metode tahan gempa dan tsunami.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Dwikorita Karnawati menyampaikan sebagai negara ASEAN, Indonesia ditunjuk sebagai ASEAN quick information center maka harus bertanggungjawab menyampaikan peristiwa gempa bumi dan tusansmi kepada 10 negara ASEAN dan 20 negara disepanjang Samudera Hindia. 

"Khusus sesar Opak terus dimonitor, karena karena gempa bumi terakhir terjadi di Selatan Bantul magnitudo 6. Itu kalau di kabupaten atau provinsi lain dengan kedalaman yang sama itu rusaknya massif, tapi di DIY hanya rusak ringan dan sangat ringan," katanya, dijumpai di Yogyakarta , Selasa (1/8/2023).

"Alhamdulillah Jogja sudah mengantisipasi patahan Opak, edukasi sudah maju," sambungnya.

Baca juga: BMKG: Potensi 60 Hari Tanpa Hujan Jawa Timur, Yogyakarta, Bali hingga NTB

Kendati demikian, perempuan akrab disapa Rita ini menyampaikan yang tak kalah penting dari edukasi kegempaan adalah upaya mitigasi.

Ia mencontohkan Bandara YIA Kulon Progo merupakan satu-satunya bandara di ASEAN yang telah disiapkan untuk tahan gempa .

"Bahwa Bandara YIA di Kulon Progo itu satu-satunya bandara di ASEAN yang telah disiapkan untuk tahan gempa keguatan magnitudo 8.5 dan tsunami sampai ketinggial 10 meter. Jadi kalau di Bandara YIA ada gempa dan tsumami jangan keluar. Insyallah tempat paling aman di lantai dua bandara," terang dia. 

Bangunan Bandara YIA Kulon Progo menurut Rita mampu menampung 10 ribu orang.

Dari kondisi tersebut pihaknya mengimbau apabila terjadi situasi kedaruratan baik itu gempa bumi atau tsunami masyarakat dapat ditampung di Bandara YIA karena memiliki tingkat ketahanan gempa yang baik. ( Tribunjogja.com )