Optimalkan Ekonomi Digital di DPSP Borobudur Magelang Lewat Keterlibatan Perempuan

Laporan Reporter Tribun Jogja,Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ditetapkan menjadi  salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia.

Maka dari itu, keterlibatan masyarakat sekitar sangat diperlukan guna mengoptimalkan potensi DPSP.

Satu di antaranya yakni melalui lokakarya kewirausahaan perempuan di bidang ekonomi digital yang digelar Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat)  SheHacks 2023. Kegiatan ini untuk pertama kalinya diadakan di Magelang, Jawa Tengah.

Kegiatan ini merupakan dukungan Indosat kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dalam pemanfaatan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) guna memaksimalkan pemberdayaan sumber daya manusia dalam pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Baca juga: DPRD Kota Yogyakarta Menyapa: Betapa Penting Budaya Pengelolaan Sampah Sejak Dini

Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf/Baparekraf, Yuana Rochma Astuti mengatakan, perempuan memiliki peranan dan potensi yang luar biasa di dalam perekonomian terutama bidang kewirausahaan yang memanfaatkan ekonomi digital. 

Berdasarkan data BPS tahun 2021, perempuan mengelola 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia.

Ini menjadi bukti bahwa perempuan di Indonesia khususnya Womenpreneur memiliki peran yang strategis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Walaupun kondisi saat ini, masih ada pandangan stereotip yang kuat terhadap peran dan kemampuan perempuan dalam dunia kerja, khususnya di bidang Teknologi. Terdapat studi dalam industri Sains, Teknologi, Engineering dan Matematika (STEM) hanya 2 dari 10 perempuan memilih berkarir secara profesional di bidang STEM,"papar dia, pada Senin (31/7/2023).

Ditambahkannya, potensi ekonomi digital di Indonesia juga sangat tinggi.  

Pemerintah mengeluarkan data potensi ekonomi digital di Indonesia mencapai Rp1.700 triliun sampai 2030 mendatang. 

Namun tinggi peluangnya tersebut, kata dia, belum dibarengi dengan ketersedian sumber daya manusia (SDM) di Indonesia yang melek teknologi. 

Padahal, kebutuhan talenta digital di Indonesia  hingga 2030 sebanyak 9 juta orang.

"Artinya, per tahun dibutuhkan paling sedikit 600 ribu orang (talenta digital). Saat ini, Indonesia masih jauh dari target jumlah talenta digitalnya," ujarnya.

Lanjut dia, dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mendukung perkembangan talenta digital khususnya pada perempuan.

Melalui program SheHacks 2023, memberikan peluang kepada para wanita untuk mendapatkan pelatihan, jaringan bisnis, dan pendampingan, guna mengembangkan segala ide dan inovasi yang dimiliki.

"Di mana hal ini sejalan dengan arahan presiden pada perhelatan ASEAN Summit di Labuan Bajo pada Mei lalu, untuk memperkokoh ekosistem pariwisata yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,"tuturnya.

Sementara itu, SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang, mengatakan, peluang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk go digital akan semakin tumbuh dengan proyeksi sekitar 64 persen hingga tahun 2027.

Perempuan, yang mayoritas menjadi pengelola UMKM, perlu dibekali dengan keterampilan pemanfaatan teknologi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia. 

"Kami ingin memfasilitasi mereka dengan pendampingan dan pelatihan, khususnya di Magelang (Borobudur) untuk mengembangkan solusi inovatif dari tantangan yang mereka hadapi di industri pariwisata. Kami ingin terus memberdayakan perempuan Indonesia untuk peran penting mereka dalam keluarga, lingkungan sekitar, dan juga kemajuan sebuah bangsa,"tuturnya.

Di Magelang program ini diikuti lebih dari 75 pelaku usaha lokal untuk bergabung dan berbagi pengalaman sesuai bisnis mereka masing-masing. 

Antusiasme yang tinggi terlihat dari jumlah peserta yang mendaftar melalui website sejumlah lebih dari 9.250 user dengan lebih dari 8.750 pesertanya pada tahap ideation dan 500 di antaranya adalah startup yang tergolong Most Viable Product (MVP). 

Nantinya, agenda berupa workshop offline yang akan dibagi dalam 3 tahapan yaitu Formation Team, Building Solution, dan Showcase. Kegiatan kolaborasi dengan Kemenparekraf ini menjadi wujud komitmen kami dalam menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan, dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” tutupnya. (ndg)