Penutupan TPA Piyungan
Deretan TPS di Kota Yogyakarta Tutup, Penggerobak Sampah Ikut Kebingungan
Informasi mengenai penutupan TPA Piyungan dinilai cenderung mendadak, sehingga banyak warga masyarakat yang belum mengerti.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Operasional Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Kabupaten Bantul secara resmi berhenti beroperasi per hari ini, Minggu 23 Juli 2023 hingga 5 September 2023 mendatang.
Menyikapi hal tersebut, sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Yogya pun terpantau ditutup rapat dan tidak menerima alokasi sampah dari warga masyarakat.
Akan tetapi, penutupan TPS tersebut membuat para penggerobak sampah yang sehari-harinya bertugas mengambil limbah dari lingkungan warga masyarakat mengalami kebingungan.
Bukan tanpa alasan, mereka terlanjur mengambil sampah milik para pelanggannya, namun tak ada tempat pembuangan yang tersedia, karena sejumlah TPS, serta depo ditutup.
Seorang penggerobak yang biasa membuang limbah di salah satu depo di Kota Yogya, Purwanto, berujar per Sabtu (22/7/2023) kemarin, dirinya sudah tidak bisa lagi mengalokasikan sampah yang diangkut menuju TPS.
Menurutnya, informasi mengenai penutupan TPA Piyungan cenderung mendadak, sehingga banyak warga masyarakat yang belum mengerti.
"Nggak bisa ngatasi. Bingung, warga juga bingung. (TPA) Piyungan tutup, terus deponya juga ditutup. Lha terus mau bagaimana lagi ini," cetusnya.
Oleh sebab itu, para penggerobak sejauh ini mulai mensosialisikan soal penutupan TPA Piyungan, yang berlangsung selama 40 hari ke depan, supaya warga masyarakat pun dapat menahan sampahnya di rumah.
Pasalnya, dengan kondisi nan pelik seperti sekarang, dirinya pun tidak mau repot, karena tidak ada lagi tempat untuk membuang sampah warga.
"Ya, bisanya ditumpuk sendiri-sendiri sekarang, tidak ada tempat buat membuangnya. Semoga saja segera ada solusinya dari pemerintah," ucapnya.
Berdasar pantauan Tribun Jogja di beberapa TPS besar di Kota Yogya, antara lain, di sisi barat stadion Mandala Krida, Lempuyangan, sampai Jalan Brigjen Katamso, tampak terbebas dari timbunan sampah.
Aktivitas pemilahan sampah yang sehari-harinya dilakukan petugas di TPS pun tak terlihat, karena memang tak terdapat limbah yang masuk.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, berujar tempat penampungan sampah sementara sejauh ini tengah disiapkan oleh Pemkot Yogyakarta.
Sehingga, masyarakat pun diminta untuk meminimalisir pembuangan limbah sekaligus menggencarkan upaya pemilahan sedari lingkup rumah tangganya masing-masing, supaya tingkat produksi mampu ditekan maksimal.
"Budaya mengurangi sampah itu yang terus kami tekankan. Misalnya, kalau makan, ambil secukupnya, jangan kemudian sisa. Terus, bungkusnya sebisa mungkin di-recycle," terang Singgih. (*)
Sekda DIY Minta Kabupaten/Kota Kurangi Produksi Sampah untuk Perpanjang Usia TPA Piyungan |
![]() |
---|
Belasan Ton Sampah Setiap Hari Menumpuk di Jalanan Kota Yogyakarta Selama Pembatasan TPA Piyungan |
![]() |
---|
Pemda DIY Lakukan Evaluasi Penanganan Sampah Jelang Kembali Dibuka TPA Piyungan |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Persilakan Kabupaten/Kota Sanksi Warga yang Bakar dan Buang Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
FMSS Datangi DPRD DIY Pertanyakan Arah Kebijakan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.