Arti Pertanda

Alasan Mengapa Orang Jawa Tak Disarankan Menikah Saat Bulan Puasa, Penjelasan Primbon Jawa

Inilah alasan mengapa orang Jawa dilarang menikah saat bulan Puasa. Menurut Primbon Jawa, ada pertanda buruk untuk masa depan kehidupan rumah tangga.

PEXELS/Anastasiya Lobanovskaya
Alasan Mengapa Orang Jawa Tak disarankan Menikah di Bulan Puasa 

TRIBUNJOGJA.COM - Pernahkah Anda memperhatikan, ketika secara tiba-tiba ada banyak orang yang menikah di waktu bersamaan?

Ada kemungkinan, hal itu terjadi karena mereka mengenal hari baik dan hari buruk untuk menikah.

Primbon Jawa meyakini, bulan tertentu dianggap baik untuk menggelar hajat pernikahan

Di sisi lain, ada juga bulan tertentu yang dianggap tidak baik untuk menikah, karena dipercaya bisa membawa hal buruk bagi kehidupan rumah tangga.

Bagaimana dengan bulan Puasa?

Benarkah orang Jawa dilarang menikah di bulan Puasa?

Apa alasannya?

Berikut penjelasan mengapa orang Jawa tidak disarankan menikah di bulan Puasa.

Mengapa tidak  menikah di bulan Puasa?

Mengapa tidak boleh menikah di bulan Puasa?
Mengapa tidak boleh menikah di bulan Puasa? (TRIBUNJOGJA.COM/ANR)

Dikutip dari buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna (2021) karya R. Gunasasmita halaman 45, ada alasan mengapa orang Jawa tak menikah di bulan Puasa.

Primbon Jawa meyakini, jika pasangan nekat menggelar hajat pernikahan atau menikah di bulan Puasa, maka dikhawatirkan akan mengalami celaka dalam hidupnya.

Kehidupan rumah tangga orang yang menikah di bulan Puasa bisa saja mengalami celaka pada masa depan.

Itulah mengapa orang Jawa tidak disarankan menikah di bulan Puasa.

Lantas, adakah bulan baik yang disarankan untuk menggelar acara pernikahan?

Simak daftar bulan baik yang direkomendasikan untuk menggelar hajatan nikah berikut ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved