Arti Pertanda

Mengapa Orang Jawa Tidak Boleh Menikah di Bulan Suro? Begini Penjelasan Buku Primbon Jawa

Inilah alasan mengapa orang Jawa dilarang menikah atau menggelar hajatan di bulan Suro. Konon, pertanda buruk bagi masa depan.

PEXELS/Beyzaa Yurtkuran
Mengapa Orang Jawa Tidak Boleh Menikah di Bulan Suro? Begini Penjelasan Buku Primbon Jawa 

Berdasarkan buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna, bulan Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah, dan Besar akan jadi bulan yang baik untuk menggelar pernikahan apabila dalam bulan tersebut ada hari Selasa Kliwon dalam bulan Jawa, maka akan sangat baik untuk melaksanakan pernikahan. 

Lebih lanjut, jika pada bulan Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah, dan Besar terdapat hari Jumat Kliwon, maka akan sangat baik untuk menggelar hajatan. 

Namun, jika pada bulan Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah, dan Besar tidak terdapat hari Selasa Kliwon maka bulan tersebut menjadi bulan yang buruk untuk menggelar hajatan.

Jika Anda sangat terpaksa harus segera menggelar hajatan, maka hajat bisa dilaksanakan pada bulan pengganti, seperti bulan Sapar, Rabiul Awal, Jumadil Awal, ataupun bulan Syawal. 

Hal itu boleh dilaksanakan dengan syarat pada bulan-bulan pengganti itu terdapat hari Selasa Kliwon atau hari Jumat Kliwon. 

Demikian penjelasan bulan baik dan bulan buruk untuk menggelar hajatan atau pernikahan berdasarkan Primbon Jawa.

Anda boleh percaya, boleh tidak percaya, silakan anggap artikel ini sebagai hiburan saja, ya. (Tribunjogja.com/ANR)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved