Arti Pertanda
Mengapa Orang Jawa Tidak Boleh Menikah di Bulan Suro? Begini Penjelasan Buku Primbon Jawa
Inilah alasan mengapa orang Jawa dilarang menikah atau menggelar hajatan di bulan Suro. Konon, pertanda buruk bagi masa depan.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
Berdasarkan buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna, bulan Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah, dan Besar akan jadi bulan yang baik untuk menggelar pernikahan apabila dalam bulan tersebut ada hari Selasa Kliwon dalam bulan Jawa, maka akan sangat baik untuk melaksanakan pernikahan.
Lebih lanjut, jika pada bulan Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah, dan Besar terdapat hari Jumat Kliwon, maka akan sangat baik untuk menggelar hajatan.
Namun, jika pada bulan Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah, dan Besar tidak terdapat hari Selasa Kliwon maka bulan tersebut menjadi bulan yang buruk untuk menggelar hajatan.
Jika Anda sangat terpaksa harus segera menggelar hajatan, maka hajat bisa dilaksanakan pada bulan pengganti, seperti bulan Sapar, Rabiul Awal, Jumadil Awal, ataupun bulan Syawal.
Hal itu boleh dilaksanakan dengan syarat pada bulan-bulan pengganti itu terdapat hari Selasa Kliwon atau hari Jumat Kliwon.
Demikian penjelasan bulan baik dan bulan buruk untuk menggelar hajatan atau pernikahan berdasarkan Primbon Jawa.
Anda boleh percaya, boleh tidak percaya, silakan anggap artikel ini sebagai hiburan saja, ya. (Tribunjogja.com/ANR)
Arti Gempa Bumi Malam Hari di Bulan Agustus 2025, Pertanda Apa Menurut Primbon Jawa? |
![]() |
---|
Arti Gempa Bumi Siang Hari di Bulan Agustus 2025 Menurut Primbon Jawa |
![]() |
---|
Arti Gempa Bumi Bulan Juni 2025 Menurut Primbon Jawa, Tepat Bulan Besar dan Bulan Suro |
![]() |
---|
Arti Gempa Bumi Malam Hari di Bulan Mei 2025 Menurut Primbon Jawa |
![]() |
---|
Arti Gempa Bumi Siang Hari di Bulan Mei 2025 Menurut Primbon Jawa, Pertanda Apa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.