Akhir Cerita Ular Sanca Kembang Sempat Melilit Ayam di Tulas Klaten

Ular piton atau sanca kembang sepanjang 3,5-4 meter itu dievakuasi saat bersembunyi di kandang ayam milik warga.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Dok. Relawan RCTD dan Exalos Klaten
EVAKUASI ULAR: Tim gabungan relawan RCTD dan Exalos Klaten mengevakuasi ular sanca sepanjang 3,5-4 meter di Dukuh Pleret, Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025) 

Ringkasan Berita:Ular piton atau sanca kembang sepanjang 3,5-4 meter itu dievakuasi saat bersembunyi di kandang ayam milik warga.

 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Relawan gabungan reaksi cepat tanggap darurat (RCTD) dan Exalos Klaten mengevakuasi ular piton berukuran jumbo di Dukuh Pleret, Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Ular piton atau sanca kembang sepanjang 3,5-4 meter itu dievakuasi saat bersembunyi di kandang ayam milik warga. 

Relawan RCTD dan Exalos Klaten, Eko Santoso, membenarkan bahwa proses evakuasi ular sanca kembang itu dilakukan pada Rabu (19/11/2025) malam. 

Sebanyak enam personel relawan gabungan diterjunkan ke lokasi setelah mendapatkan laporan dari warga pada pukul 23.00 WIB. 

Eko menuturkan kronologi kejadian itu bermula ketika pemilik kandang melihat ular berukuran besar melilit seekor ayamnya. 

Akibatnya ayam-ayam lainnya di dalam kandang berhamburan, meski ayam yang terlilit belum sempat termakan. 

Melihat hal itu, pemilik kandang pun berlari ketakutan. 

Lalu memanggil warga dan melaporkan kejadian itu ke relawan. 

"Kami merapat ke lokasi, tapi ular sudah tidak ada di kandang. Terus kami sisir kandang, ternyata ular itu bersembunyi di bawah tumpukan bambu sebelah sungai di samping kandang," ungkap Eko saat dihubungi Tribun Jogja, Kamis (20/11/2025). 

Musim Ular Bertelur Mulai September 2025 hingga April 2026, Ini Buktinya

Ular Sanca Kembang Sepanjang 2 Meter Diamankan di Girimulyo Kulon Progo, Sempat Mangsa Ayam Warga

Dia mengaku melihat ular berukuran jumbo. 

Karena ularnya sangat besar, pihaknya merasa tidak memungkinkan untuk dievakuasi oleh dua orang relawan yang datang lebih dulu. 

Oleh karena itu, dia menunggu relawan lainnya datang hingga berkumpul enam orang. 

Sambil menunggu, mereka memantau agar ular tersebut tidak melarikan diri ke sungai. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved