Kota Yogyakarta Rutin Dilanda Hujan, Volume Limbah Berpotensi Kembali Melonjak

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hujan dengan intensitas rendah hingga sedang yang beberapa hari terakhir melanda Kota Yogyakarta diyakini bakal berdampak pada volume limbah.

Alhasil, tingkat pembuangan sampah menuju TPA Piyungan yang saat ini berhasil ditekan sampai 87 ton per hari, kemungkinan sedikit mengalami lonjakan.

Baca juga: Polisi Menduga Potongan Kaki dan Tangan yang Ditemukan di Turi Sleman Masih Baru 

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko, mengatakan, hujan membuat kondisi sampah menjadi basah dan berat.

Sebaliknya, sepanjang kemarau lalu, sampah-sampah yang dibuang warga masyarakat ke depo atau TPS pun cenderung kering dan ringan.

"Ya, pasti itu, hujan tentu berpengaruh pada volume sampah. Kalau yang berkaitan dengan alam kita tidak bisa melawan," tandasnya, Kamis (13/7/2023).

Ia mengungkapkan, satu-satunya upaya yang dapat ditempuh adalah dengan menggencarkan pemilahan sampah sejak dari sumbernya.

Menurutnya, untuk limbah jenis anorganik sejauh ini tidak ada masalah, karena berhasil terkelola dengan baik di lingkup rumah tangga dan berdampak pada penurunan volume pembuangan menuju TPA Piyungan.

Namun, di tengah intensitas hujan seperti akhir-akhir ini, sampah organik sejatinya harus lebih diwaspadai, karena berpotensi menyerap air hujan.

Oleh sebab itu, Haryoko pun mendorong masyarakat untuk memulai upaya pengelolaan sampah-sampah organik, seperti sisa makanan dan lain sebagainya.

"Sampah organik itu berpotensi menyerap air hujan, dan ini terus kami upayakan untuk ditekan. Jadi, kami berupaya saja dengan memaksimalkan pemilahan dan pengelolaan," pungkasnya. (aka)