Berita Kota Yogya Hari Ini

Antisipasi Musim Penghujan, Pemkot Yogyakarta Gencarkan Pengelolaan Limbah Organik

Pemkot Yogyakarta mulai menggencarkan langkah pengelolaan sampah organik, untuk menekan tingkat pembuangan limbah menuju TPA Piyungan

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta mulai menggencarkan langkah pengelolaan sampah organik, untuk menekan tingkat pembuangan limbah menuju TPA Piyungan.

Terlebih, dengan hujan berintensitas rendah hingga sedang yang rutin melanda akhir-akhir ini, lonjakan volume sampah berpotensi terjadi.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko, mengatakan, hujan membuat kondisi sampah menjadi basah dan berat.

Baca juga: Pakar Hukum UGM tentang Polemik UU Kesehatan: Draft RUU Tertutup, Publik Tak Bisa Akses

Sebaliknya, sepanjang kemarau lalu, sampah-sampah yang dibuang warga masyarakat ke depo atau TPS pun cenderung kering dan ringan.

Ia mengungkapkan, satu-satunya upaya yang dapat ditempuh adalah dengan menggencarkan pemilahan sampah sejak dari sumbernya.

Akan tetapi, di tengah intensitas hujan seperti belakangan ini, sampah organik sejatinya harus lebih diwaspadai, karena berpotensi menyerap air hujan. 

Dijelaskan, sejauh ini Pemkot Yogyakarta sudah menjalin kerja sama dengan kalangan peternak di Kabupaten Bantul, untuk menampung sampah hasil pemangkasan pohon oleh DLH.

Menurutnya, dalam satu kali giat pemangkasan, sampah dedaunan yang ditimbulkan bisa mencapai 2-3 ton.

"Kalau kemarin, yang hasil pemangkasan pohon itu kami alokasikan untuk pakan ternak. Tapi, untuk limbah organik dari rumah tangga, kami dorong dengan budidaya maggot," tandasnya, Kamis (13/7/2023).

"Hanya saja, kalau memang geli dengan maggot, sebenarnya masih banyak alternatif untuk pengelolaan limbah organik yang bisa dilakukan masyarakat, seperti biopori losida, atau pengomposan dengan metode lainnya," imbuh Haryoko.

Lebih lanjut, ia memaparkan, dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, warga masyarakat pun harus bisa mengendalikan penampungan sampahnya.

Sebisa mungkin, tambahnya, sampah yang tertampung di rumah tangga senantiasa dalam kondisi tertutup, sehingga tidak ada celah masuk untuk air hujan.

"Tapi, sebelumnya harus dilakukan pemilahan lebih dulu, sehingga sampah yang bernilai ekonomi dapat disimpan untuk kemudian dibawa ke bank sampah," pungkasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved