Kisah Inspiratif
KISAH Arifin Mahasiswa Baru UGM, Cerita Soal Kampung Halaman Diterjang Tsunami Hingga Kuliah Gratis
“Saat terjadi tsunami Desember 2004 lalu, ibu masih kondisi hamil saya usia kandungan lima bulan. Alhamdulillah, bapak ibu berhasil selamat dari tsuna
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Orangtua Bangga dan Gembira
Kegembiraan turut dirasakan oleh Mukhlis dan Afrianti tatkala mengetahui putra sulungnya berhasil diterima masuk UGM tanpa tes.
Mereka cukup tahu bagaimana kuatnya keinginan anaknya untuk bisa merasakan bangku perkuliahan.
“Anaknya sejak dulu memang pengin kuliah di Yogyakarta. Kami senang anak bisa diterima masuk UGM gratis,” ungkap Afrianti .
Afrianti mengatakan saat itu ia dan suami cukup lega karena putranya bisa meraih apa yang telah lama diimpikan.
Namun, mereka pun terkejut ketika mengetahui Arifin hanya dibebaskan dari biaya kuliah saja.
Sementara biaya hidup selama kuliah masih harus mengupayakan sendiri.
“Ternyata beasiswanya tidak full, asrama dan biaya hidup tidak ditanggung. Saat itu saya bilang ke anaknya untuk tidak usah diambil karena memang tidak mampu biayanya, bantu-bantu di rumah jualan saja,” terangnya.
Mereka pun lantas ke sekolah untuk menyampaikan hal tersebut.
Namun, pihak sekolah menyarankan Arifin tetap lanjut kuliah.
Bagaimana tidak, Arifin menjadi salah satu dari 2 lulusan MAN 1 Banda Aceh yang berhasil menjadi angkatan pertama tembus masuk UGM.
“Soal biaya hidup kata sekolah nanti bisa cari beasiswa KIP. Semoga dapat, kalau tidak ya anaknya cari beasiswa lainnya untuk hidup di Yogyakarta,” imbuh Mukhlis.
Banyak kegalauan berkecamuk di hati Arifin, Mukhlis dan Afrianti.
Biaya transportasi menuju Yogyakarta juga tidak bisa diremehkan. Mahal dan sulit untuk digapai.
“Tiket belum ada, semoga bisa segera terkumpul sedikit demi sedikit untuk berangkatkan anak ke Yogyakarta,” katanya.
| Melirik Peluang Bisnis Level Kaki Lima Lingkungan Kampus di Jogja |
|
|---|
| Kisah Avis Haris dan Kedai Kopi Punk Ala Rich Yogya yang Sarat Filosofi |
|
|---|
| Kisah Eras Yudhanto, Pemuda Jogja Lestarikan Budaya Lewat Bregada Prajurit PJ2 |
|
|---|
| Kanca Taman: Buah Pikir Keresahan Perantau akan Ruang Hijau di Jogja |
|
|---|
| Kisah Sepasang Suami Istri Puluhan Tahun Jualan Carabikang di Pasar Prawirotaman Jogja |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.