Kisah Inspiratif
KISAH Arifin Mahasiswa Baru UGM, Cerita Soal Kampung Halaman Diterjang Tsunami Hingga Kuliah Gratis
“Saat terjadi tsunami Desember 2004 lalu, ibu masih kondisi hamil saya usia kandungan lima bulan. Alhamdulillah, bapak ibu berhasil selamat dari tsuna
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Dia pun berusaha untuk berprestasi dengan tekun belajar. Maka, hasil pun tak mengkhianati usaha.
Sejak duduk di bangku SD hingga SMP, dia selalu masuk tiga besar di sekolah.
Sedangkan, di SMA, ia mulai banyak mengikuti kejuaraan yang membuatnya bisa mendapatkan beasiswa pendidikan.
Sederet prestasi di tingkat nasional pernah diraih Arifin seperti juara 1 kompetisi Bahasa Inggris Jenius Competition 2022, juara 1 lomba esai FPCI UGM 2022, dan juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris yang digelar PT. Bima Competition.
Keinginan berkuliah semakin menguat karena dorongan dari guru di sekolahnya MAN 1 Banda Aceh.
Arifin menjatuhkan pilihan ke Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai tempat untuk melanjutkan studi.
“Sejak SMP memang ingin kuliah di UGM. Kata orang-orang, kalau ada potensi lebih baik kuliah di luar Aceh, jadi saya semakin mantap pilih UGM karena 12 tahun kan sudah habiskan belajar di Aceh,” paparnya.
Ia pun meminta izin kepada kedua orangtuanya untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dengan pilihan di UGM.
Gayung bersambut, kedua orangtua Arifin pun memberikan restu dengan syarat harus mencari beasiswa karena tidak mampu jika membiayai secara mandiri.
Arifin pun berhasil masuk UGM lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Ia ingin jadi diplomat, sehingga dia memilih Program Studi (Prodi) Ilmu Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol).
Tak hanya itu, dia juga menjadi penerima Uang Kuliah Tunggal (UKT) Pendidikan Unggul.
UKT ini memungkinkan penerimanya tidak membayar UKT, alias subsidi 100 persen dari kampus selama 8 semester.
Tak hanya itu, ia juga menjadi kandidat penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari pemerintah.
“Saat tahu diterima masuk UGM, waktu itu saya bahagia sekaligus sedih karena masih mikir apa nanti bisa kuliah sampai selesai karena terkendala biaya,” ucapnya.
| Melirik Peluang Bisnis Level Kaki Lima Lingkungan Kampus di Jogja |
|
|---|
| Kisah Avis Haris dan Kedai Kopi Punk Ala Rich Yogya yang Sarat Filosofi |
|
|---|
| Kisah Eras Yudhanto, Pemuda Jogja Lestarikan Budaya Lewat Bregada Prajurit PJ2 |
|
|---|
| Kanca Taman: Buah Pikir Keresahan Perantau akan Ruang Hijau di Jogja |
|
|---|
| Kisah Sepasang Suami Istri Puluhan Tahun Jualan Carabikang di Pasar Prawirotaman Jogja |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.