288 Siswa Ikuti MPLS di SMK SMTI Yogyakarta

Dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), mereka akan mengajak murid baru untuk mengenal laboratorium dan ruangan yang ada di SMK SMTI Yogyakarta.

Dengan begitu, diharapkan, ketika sekolah sudah berjalan, para siswa tak lagi kebingungan dengan masalah teknis sekolah di SMK tersebut.

“Dikenalkan laboratorium, karena SMK SMTI Yogyakarta ini kan berbeda dengan SMA. Kami banyak praktek, banyak berdiri di laboratorium dan mengerjakan laporan praktek. Murid baru harus tahu biar tidak kaget nanti kalau sudah mulai belajar,” ungkap Ening.

MPLS juga bakal mendatangkan praktisi industri dan alumni untuk meningkatkan motivasi siswa.

Saat MPLS, kata Ening, para siswa semangat untuk mengikuti agenda itu.

Ia menjelaskan, siswa yang masuk ke SMK SMTI Yogyakarta sudah melewati saringan ketat.

Sehingga, mereka yang berhasil masuk ke SMK itu adalah mereka yang niat untuk studi di situ.

“Ada dorongan dari lingkungan mereka. Saya kira 288 siswa ini sudah yang terbaik ya. Sebagian besar dari mereka pasti mau sekolah di sini, jadi pasti semangat ikuti MPLS,” jelasnya.

Ening memastikan, siswa yang masuk ke SMK SMTI Yogyakarta dipastikan akan mendapatkan pekerjaan.

Hingga 10 Juli 2023, sudah ada sekitar 53 persen lulusan yang terserap ke industri, meski waktu kelulusan baru dua bulan lalu.

Angka itu, dipastikan Ening akan terus bertambah.

“Ada yang kuliah, tapi itu sebagian kecil saja, sebagian besarnya sudah terserap masuk industri. Mereka kan ada juga praktek kerja industri atau prakerin,” papar Ening lagi.

SMK SMTI Yogyakarta, dijelaskannya, mendorong para siswa untuk masuk ke industri terlebih dahulu.

Jika sudah cukup bekal, baik dana maupun pengalaman, alumni bisa melanjutkan kuliah sarjana demi mendapatkan jenjang karir yang lebih baik. (*)