Kasus Antraks di Gunungkidul
Kasus Antraks Timbulkan Fatalitas di Yogyakarta, Ini Saran dari Pakar UGM
Sejumlah pakar Universitas Gadjah Mada ( UGM ) memberikan saran agar antraks tak menjadi wabah yang meluas di DI Yogyakarta
|
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Dia mengungkap, jika tidak ada fasilitas pembakaran hewan itu, pemerintah perlu mengedukasi warga untuk menguburkan hewan ternak antraks dengan kedalaman 2-3 meter.
Bagian atas dari kuburan itu harus disemen.
Jika tidak, bisa-bisa tanah tersebut digali dan spora-spora yang tertanam malah muncul di permukaan.
"Karena ini sangat berbahaya, ketika alat kremasi tidak ada, maka bisa dibakar, ada yang mengatakan pakai kayu bakar dua ton, ya memang harus begitu. Ditambahi minyak tanah sampai kemudian betul-betul menjadi abu," ujarnya. ( Tribunjogja.com )
Berita Terkait
Berita Terkait: #Kasus Antraks di Gunungkidul
Pemkab Gunungkidul Belum Berlakukan Status KLB Antraks |
![]() |
---|
DPKH Gunungkidul Rampungkan Vaksinasi Antraks di Zona Merah dan Kuning |
![]() |
---|
Tangani Antraks, DPKH Gunungkidul Programkan Vaksinasi Ternak Selama 10 Tahun |
![]() |
---|
Sampel Tanah Negatif Antraks, Warga Semuluh Lor Semanu Tetap Diminta Waspada |
![]() |
---|
Hasil Sampel Tanah Semuluh Lor Semanu Gunungkidul Negatif Antraks |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.