Kasus Antraks di Gunungkidul
Kasus Antraks Timbulkan Fatalitas di Yogyakarta, Ini Saran dari Pakar UGM
Sejumlah pakar Universitas Gadjah Mada ( UGM ) memberikan saran agar antraks tak menjadi wabah yang meluas di DI Yogyakarta
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
“Tanahnya dibeli, kemudian dibuat pagar tinggi, diberi pengumuman yang jelas kalau tanah itu daerah berbahaya karena bekas antraks ,” jelasnya.
2. Hentikan tradisi brandu
Nanung juga mendorong agar tradisi brandu dihentikan.
Tradisi brandu merupakan tradisi penyembelihan sapi sakit atau mati yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat Gunungkidul.
Nantinya, daging hasil penyembelihan dijual murah dan uangnya dikumpulkan untuk membantu pemilik sapi.
Di satu sisi, tradisi itu memiliki tujuan baik, yakni membantu warga yang ternaknya mati agar tidak menderita kerugian besar.
Akan tetapi, brandu juga berpotensi membahayakan kesehatan manusia lantaran ternak yang mati bisa saja menularkan penyakit.
“Cukup sudah. Mohon dengan sangat. Ini yang terakhir, kebiasaan brandu tolong jangan diulang lagi, selamanya,” tutur Nanung.
Dia mengatakan, masyarakat tetap bisa iuran membantu warga yang ternaknya mati, tapi dagingnya jangan dibagikan dan konsumsi.
Baca juga: Imbauan Kemenkes ke Seluruh Faskes di DI Yogyakarta: Waspada Antraks!
3. Perlu insentif atau uang pengganti kepada pemilik hewan ternak
Selain mendorong agar brandu dihentikan, Nanung menyebut, pemerintah bisa memberikan insentif atau uang pengganti kepada pemilik hewan ternak yang mati karena antraks .
Dengan begitu, masyarakat juga tidak perlu takut hewannya mati dan merasakan kerugian.
Skema lain, pemerintah bisa menggalakkan asuransi hewan ternak agar warga yang ternaknya mati bisa mendapatkan ganti.
4. Pemerintah menyediakan fasilitas pembakaran hewan
Di wilayah yang melaporkan kasus antraks , kata Nanung, perlu disediakan mobile incinerator atau fasilitas pembakaran hewan dengan suhu 800 derajat Celcius ke atas.
Pemkab Gunungkidul Belum Berlakukan Status KLB Antraks |
![]() |
---|
DPKH Gunungkidul Rampungkan Vaksinasi Antraks di Zona Merah dan Kuning |
![]() |
---|
Tangani Antraks, DPKH Gunungkidul Programkan Vaksinasi Ternak Selama 10 Tahun |
![]() |
---|
Sampel Tanah Negatif Antraks, Warga Semuluh Lor Semanu Tetap Diminta Waspada |
![]() |
---|
Hasil Sampel Tanah Semuluh Lor Semanu Gunungkidul Negatif Antraks |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.