Berita Jogja Hari Ini

PT BEK Berikan Pelatihan untuk Puluhan Petani di Jogja dan Jateng

PT Bharinto Ekatama (BEK), yang merupakan anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM), memberikan pelatihan budidaya alpukat bagi 64 petani

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Pelatihan budidaya alpukat bagi 64 petani dari 32 Kelompok Tani Hutan (KTH) mitra PT BEK di Bukit Menoreh dan Borobudur, Senin (3/7/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Bharinto Ekatama (BEK), yang merupakan anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM), memberikan pelatihan budidaya alpukat bagi 64 petani dari 32 Kelompok Tani Hutan (KTH) mitra Perusahaan pada program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Bukit Menoreh dan Borobudur. 

Pelatihan yang dilakukan pada Senin (3/7/2023) ini, merupakan bagian dari program rehabilitasi DAS yang dilakukan BEK di lahan seluas 250 ha yang tersebar di 8 kecamatan di Kulon Progo dan Magelang.

Dalam kesempatan itu, Kepala Pusbikat (Pusat Bibit dan Alpukat) Ambarawa, sekaligus Penggiat dan Pengusaha Alpukat Pangeran, Agus Riyadi didapuk sebagai fasilitator pelatihan untuk menyiapkan para petani agar memiliki kemampuan propagasi tanaman yang baik dan benar nantinya.

Baca juga: Persiapan Pilkades Serentak di Klaten Sudah 90 Persen, Calon Harus Hadir saat Pemungutan Suara

Ignatius Wurwanto, Direktur Keberlanjutan dan Manajemen Risiko ITM, menyatakan, bahwa program pelatihan ini merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam memastikan program Rehabilitasi DAS dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. 

Petani didukung untuk semakin mandiri dengan kemampuan menghasilkan bibit berkualitas, serta melakukan perawatan dan memastikan keberlanjutan program agroforestri dengan baik.

"Lebih jauh, kami juga berupaya agar pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas kelembagaan KTH, muaranya bisa mendukung pemberdayaan masyarakat dan juga memberikan sumbangan pada tujuan pembangunan berkelanjutan," katanya.

Dijelaskan, materi komprehensif soal pengembangan tanaman alpukat, mulai dari pengembangan bibit unggul, perawatan, hingga pascapanen diberikan untuk petani.

Selain materi, para peserta juga mendapatkan pelatihan praktek langsung, serta kesempatan untuk menggali lebih banyak informasi lewat sesi tanya jawab.  

Sebagai informasi, BEK menjadi satu dari lima perusahaan pemegang izin Persetujuan Pemakaian Kawasan Hutan (PPKH) yang menerima mandat merehabilitasi DAS di kawasan destinasi super prioritas Borobudur, Bukit Menoreh, oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH&K). 

Upaya rehabilitasi DAS di kawasan Bukit Menoreh telah dimulai BEK sejak bulan November 2021 dengan pendekatan agroforestri. Jenis pohon yang ditanam pada area tersebut antara lain alpukat, kelengkeng, durian, mangga, beringin hingga aren. Hingga saat ini progres rehabilitasi DAS oleh BEK di wilayah Bukit Menoreh telah mencapai Penanaman Awal (P.0) 100 persen dan Pemeliharaan Tahun Pertama (P.1) 90 % .

"Bagi BEK dan ITM, mandat penanaman pohon dalam rangka rehabilitasi DAS di wilayah Bukit Menoreh merupakan wujud bakti terhadap negeri," tandas Wurwanto.

Sampai awal kuartal pertama 2023 ini, ITM melalui anak-anak usahanya telah menyerahterimakan lahan rehabilitasi DAS seluas 23.700 Ha kepada pemerintah melalui Kementerian LH&K. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved