Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 24 Juni 2023: Tercatat 7 Kali Guguran Lava Pada Pagi hingga Siang ini 

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat bahwa Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada Jumat (23/6/2023) yang dipantau dari PGM Kaliurang. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat bahwa Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak 7 kali dari pukul 06.00 sampai 12.00 pada Sabtu (24/6/2023). 

Sebelumnya pada pukul 00.00 sampai 06.00 terjadi guguran lava pijar 5 kali dengan jarak luncur maksimum 1500 meter ke barat daya

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menjelaskan, guguran lava sebanyak 7 kali tersebut berjarak luncur maksimum 1.700 meter ke barat daya atau ke arah Kali Bebeng.

Baca juga: 4 Pesan Megawati di Puncak Bulan Bung Karno 2023, Jangan Ada Stunting dan Marhaen Bukan Komunis

Sementara suara guguran 1 kali dengan intensitas kecil dari Pos Babadan.

Sementara untuk kegempaan, gempa guguran berjumlah 74 kali, dengan Amplitudo  3-42mm, dan durasi  27.6-188.8 detik.

Kemudian untuk gempa hybrid / fase banyak sebanyak 3 kali dengan amplitudo  2-3 mm, durasi  7.6-7.8 detik.

Gempa tektonik jauh terjadi satu kali dengan amplitudo 5 mm, durasi 17.32 detik.

Sementara itu untuk laporan selama sepekan yakni dari 16-22 Juni 2023,  guguran lava teramati sebanyak 116 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimal 1.800 m.

Suara guguran terdengar 38 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.

Pada kubah barat daya, teramati adanya perubahan morfologi yang terjadi akibat adanya guguran lava. Untuk kubah tengah tidak teramati perubahan morfologi yang signifikan.

Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu. Di mana dalam kurun 16-22 Juni telah terjadi 12 kali gempa vulkanik dangkal, 47 kali gempa fase banyak, 13 kali gempa frekuensi rendah, 779 gempa guguran dan 9 kali gempa tektonik

Dengan potensi tersebut, tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga.  

“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km,” ucapnya.

Sedangkan  pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Lebih lanjut terkait lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” pungkasnya. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved