Pemuda 28 Tahun di Bukittingi Inses dengan Ibu Kandungnya, Saraf Motoriknya Terganggu

Saat ini pemuda berusia 28 tahun tersebut menjalani karantina untuk direhabilitasi pusat rehabilitas IPWL Agam Solid.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribunlampung.co.id/Dodi Kurniawan
Ilustrasi - Seorang anak berusia 28 tahun di Bukittinggi berhubungan seksual dengan ibu kandungnya atau inses. Berikut fakta-faktanya 

"Anak ini setelah kami cek, ada gangguan jiwa, microsensorik otaknya kami duga sudah bermasalah."

"Ini terungkap saat kami periksa dengan metode-metode khusus," bebernya.

Kemudian saat dites,  pemuda tersebut dinyatakan positif narkoba jenis sabu.

Selain itu, kata Sukendra, anak tersebut juga pernah mengonsumsi ganja.

Namun, yang paling sering dipakai oleh anak tersebut adalah lem.

"Akibat dari zat-zat berbahaya ini, saraf sensorik otaknya kena."

"Lalu kehilangan kesadaran sebagai manusia normal, akibatnya inses dengan ibu kandung sendiri," beber Sukendra.

Dari pengakuan anak itu, ia telah mengonsumsi lem sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Sejak masa yang lama itu, tentu saraf otaknya terganggu. Apalagi, lem ini murah dan mudah didapat. Akibat kecanduan sering dipakainya," tandasnya.

Tak hanya kepada sang ibu, anak tersebut juga berbuat tak senonoh terhadap adiknya.

Beruntung, sang adik terus melakukan penolakan, sehingga anak tersebut tak sampai berbuat lebih jauh.

"Jika saya tanya ke anak itu, dia jawab bahwa tak enak dengan sang adik."

"Sebab, sering ditolak dan dimarahi, makanya lebih mau dengan ibunya saja," ujar Sukendra. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved