Berita Kota Yogya Hari Ini
Forpi Kota Yogyakarta Ingatkan Sekolah agar Tidak Gelar Wisuda yang Membebani Orangtua Siswa
Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta mengingatkan kepada satuan pendidikan dalam hal ini sekolah agar tidak menggelar acara wisuda
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta mengingatkan kepada satuan pendidikan dalam hal ini sekolah agar tidak menggelar acara wisuda kelulusan untuk jenjang TK hingga SMP di Kota Yogyakarta.
"Jika membebani orangtua, acara wisuda kelulusan sebaiknya dihentikan," tegas Baharuddin Kamba, Anggota Forpi Kota Yogyakarta.
Acara wisuda di jenjang sekolah ini, lanjutnya, banyak dikeluhkan orangtua, karena memberatkan sejumlah orangtua siswa.
Menurut Forpi Kota Yogyakarta, acara wisuda kelulusan yang digelar secara berlebihan, misalnya digelar di hotel atau gedung mewah, telah membebani orang tua siswa karena bagi siswa yang ikut, diwajibkan membayar guna acara wisuda dapat terlaksana.
"Jika tidak memberatkan orangtua siswa, maka acara wisuda sah-sah saja digelar. Namun jika dianggap memberakan orangtua siswa karena biayanya mahal, maka hentikan kegiatan wisuda kelulusan siswa," bebernya.
Baca juga: BSI Kampanye Zero Waste, Tingkatkan Awareness Masyarakat Kurangi Sampah Plastik
Harapan Forpi Kota Yogyakarta dengan adanya Surat Edaran dari Disdikpora Kota Yogyakarta terkait dengan kegiatan wisuda kelulusan siswa tidak diwajibkan, surat edaran tersebut tidak sekadar "woro-woro".
"Daripada anggaran tersebut digunakan untuk hal-hal yang sekiranya kurang bermanfaat, lebih baik uangnya untuk biaya melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya," terangnya.
Kamba menambahkan, apabila ada orangtua siswa yang merasa keberatan terkait biaya wisuda kelulusan, dapat menyampaikan ke Sekretariat Forpi Kota Yogyakarta, Komplek Balaikota Yogyakarta. Atau melalui nomor WA 081393132707.
Sementara itu, salah satu wali murid SD di Kota Yogyakarta, Ratna (bukan nama yang sebenarnya) baru saja membersamai anak sulungnya yang lulus dari SD.
Ia mengatakan bahwa di SD tempat anaknya bersekolah, tidak ada acara wisuda dengan atribut toga, melainkan acara pelepasan.
"Ada acara wisuda, tapi hanya pake baju adat saja kok. Tidak pakai baju toga dan topi toga. SOal biaya dibayarkan sekalian untuk kegiatan kelas seperti try out, doa bersama, bakti sosial, piknik, pasfoto, buku kenangan dan termasuk biaya wisuda. Cuma rinciannya saya lupa," ungkapnya pada Tribun Jogja.
Disinggung mengenai perlu tidaknya diadakan wisuda saat anak sudah tuntas belajar di jenjang SD, ibu dua anak tersebut mengatakan tidak perlu.
"Sebenernya mungkin tidak perlu ya wisuda, mungkin acara serah terima anak didik saja. Tapi tetap ada dibikin acara biar berkesan, sambil menyerahkan rapor atau ijazahnya," urainya.
Soal biaya yang harus dibayarkan saat acara wisuda, menurutnya relatif.
"Di awal kelas 6 semua wali murid diundang ke sekolah untuk sosialisasi kegiatan-kegiatan dan kebutuhan siswa kelas 6 dan juga dipaparkan juga biaya-biayanya. Jadi orangtua mengetahui pos-posnya untuk apa saja dan total biaya itu bisa dicicil jadi tidak langsung blek harus bayar semuanya langsung," tutupnya. (Kur)
| Bangun Gedung Baru, Puskesmas Kraton Kota Yogyakarta Segera Direlokasi |
|
|---|
| Kotabaru Ceria, Upaya Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Bangkitkan Atraksi Malam di Jogja |
|
|---|
| Sebanyak 80 Bank Sampah di Kota Yogyakarta 'Mati Suri', Diperlukan Upaya Pembinaan |
|
|---|
| Dukung Sanksi untuk ASN yang Terlibat Judi Online, Forpi Kota Yogyakarta: Cek Gawai Secara Berkala |
|
|---|
| Sanksi Tegas Menanti ASN Pemkot Yogyakarta yang Tergiur Judi Online |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.