Kisah Warga Klaten Pensiun Dini dari PNS dan Pilih Fokus Jadi Perajin Batik

Titik Partinah memilih banting setir menjadi perajin batik demi ambil bagian dalam melestarikan wastra Indonesia tersebut.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ ALMURFI SYOFYAN
Titik Partinah (59) saat menunjukkan kain batik dengan motif yang diambil dari Candi Sojiwan, di Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (13/6/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan profesi yang diminati banyak orang.

Setiap ada lowongan, ratusan ribu orang berlomba-lomba mendaftar agar bisa menjadi abdi negara.

Alasan orang memilih jadi PNS lantaran bisa mendapatkan penghasilan yang sudah terjamin hingga pensiun.

Namun, Titik Partinah (59) justru memilih pensiun dini dari profesinya sebagai PNS pada 2014 silam.

Ia memilih banting setir menjadi perajin batik demi ambil bagian dalam melestarikan wastra Indonesia tersebut.

"Dulu saya di Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, terus pensiun dini saat usia 50 tahun," ujarnya saat berbincang dengan TribunJogja.com Rabu (14/6/2023).

Menurutnya, sebelum pensiun dini dirinya sudah fokus mengembangkan usaha sekaligus sebagai perajin batik.

Titik juga aktif merangkul ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya untuk belajar membatik.

Ia mendirikan galeri batik tulis tradisional dan modern Giri Wangi di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

"Saat buka usaha, kok menjanjikan terus saya pensiun dini saja dan fokus usaha batik," kenangnya.

Titik bersama teman-temannya juga sempat membuat motif batik dan diambil dari relief Candi Sojiwan yang ada di desa itu.

Adapun motif yang diilhami dari relief Candi Sojiwan yakni, berbentuk hewan seperti angsa, buaya, kera dan lainnya.

"Reliefnya kita tuangkan ke batik dan itu juga permintaan Unesco. Kita bikinnya biasanya dua minggu," ucapnya.

Namun kata dia, motif batik yang paling dicari oleh turis di galerinya yakni batik kembang telang yang juga menjadi ikon desa tersebut.

Selain itu, juga ada motif-motif lainnya seperti batik kawung, kertu, grompol, sekar jagat, bintang empat, lerek madu, barong, keci, cipir hingga kawung picis.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved