Pembersihan Lahan Rampung, Proyek Revitalisasi Pasar Sentul Masuk Tahap Pembangunan Juni 2023

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Proyek revitalisasi Pasar Sentul, Pakualaman, Kota Yogyakarta bakal bergulir mulai Juni 2023 ini.

Anggaran yang digelontorkan Rp24,8 miliar bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais) DIY, pekerjaan fisik ditarget selesai Desember 2023.

Berdasarkan pantauan Tribun Jogja di lapangan, Jumat (9/6/2023), bangunan lama Pasar Sentul sudah dirobohkan secara menyeluruh.

Sebuah alat berat terlihat di lokasi, di tengah lahan yang rata dengan tanah, serta dipenuhi puing-puing sisa material.

Baca juga: Tercatat 7 Siswa SMP di Sleman Tidak Lulus Sekolah, Ini Penyebabnya

Sementara aktivitas pedagang Pasar Sentul juga sudah dipindahkan sementara, menempati selter di Jalan Babaran sejak akhir April lalu.

Secara keseluruhan, terdapat 529 pedagang yang dipindahkan ke lokasi tersebut, sembari menanti bangunan baru di KCB Pakualaman itu rampung direhabilitasi penuh.

Kabid Penataan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Fakhrul Nur Cahyanto, mengatakan, jika tak ada hambatan, pembangunan bisa digulirkan pada bulan ini.

Ia menjelaskan, pemenang lelangnya pun sudah ditetapkan, tetapi masih dalam masa sanggah, serta menunggu pelimpahan dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkot Yogya ke instansinya.

"Bulan ini (pembangunan) dimulai. Kalau ada sanggah dan banding kemungkinan bisa mundur sampai dua mingguan. Jadi, artinya tetap bulan Juni proses pembangunannya," terangnya, Jumat (9/6/2023).

Fakhrul menyampaikan, setelah tahapan lelang pengadaan selesai dan dilimpahkan ke Dinas PUPKP Kota Yogya, maka proses pembangunan bisa segera digulirkan. Selaras rencana, nantinya Pasar Sentul bakal dibangun menjadi gedung tiga lantai, yang masing-masing memiliki fungsi dan karakteristik berbeda.

Yakni, lantai 1 dan 2 untuk los dan kios pedagang, kemudian lantai 3 dimanfaatkan untuk kios pedagang dan sebagiannya untuk plaza. Selain itu, tidak hanya tangga manual, fasilitas eskalator pun disediakan supaya memudahkan akses menuju lantai atas.

Ia pun mengungkapkan, fasad bangunan Pasar Sentul nantinya menyesuaikan dengan gaya kawasan cagar budaya Pakualaman. Hal itu, selaras rekomendasi dari Dewan Pertimbangan dan Pelestarian Warisan Budaya DIY, sehingga arsitektur bergaya Indische dipilih.

"Ya, karena Pasar Sentul berada di Kawasan Cagar Budaya Pakualaman, maka revitalisasi bangunan pun harus disesuikan dengan karakteristik kawasan. Jadi, untuk bagian depannya tetap menyesuaikan dengan bangunan Pasar Sentul yang lama," cetusnya.

"Proses pembangunan fisiknya kurang lebih enam bulan sampai enam setengah bulan. Harapan kami paling lambat minggu ketiga Desember sudah dapat terselesaikan," pungkas Fachrul. (aka)