Berita Kota Yogya Hari Ini

Menengok Kemeriahan Merti Kampung Bangunrejo Kota Yogyakarta yang Kembali Menggeliat Pasca Pandemi

warga RW 13 Kampung Bangunrejo, Kricak, Tegalrejo, yang akhirnya kembali menggelar Merti Kampung, setelah tiga tahun gagal terselenggara

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Kemeriahan bazar UMKM yang digelar dalam rangka rangkaian Merti Kampung RW 13 Bangunrejo, Kricak, Tegalrejo, Kota Yogya, Kamis (1/6/2023) malam. 

Menengok Kemeriahan Merti Kampung Bangunrejo yang Kembali Menggeliat Pasca Pandemi

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Melandainya situasi pandemi Covid-19 yang melanda lebih dari dua tahun terakhir, dimanfaatkan warga masyarakat di Kota Yogyakarta untuk memulihkan sektor ekonomi.

Potensi seni dan budaya yang dimiliki hampir seluruh kampung pun dijadikan pendorong untuk merealisasiannya.

Seperti yang dilakukan warga RW 13 Kampung Bangunrejo, Kricak, Tegalrejo, yang akhirnya kembali menggelar Merti Kampung, setelah tiga tahun gagal terselenggara.

Bahkan, sebagai wujud syukur atas berakhirnya masa pandemi corona, rangkaian Merti Kampung tahun ini bergulir jauh lebih semarak.

Baca juga: Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Gelar Lomba Fotografi Kotabaru Kuno dan Kini

Sesuai rencana, puncak Merti Kampung di RW 13 Bangunrejo berlangsung pada 11 Juni 2023, dengan menampilkan seluruh potensi seni budaya, serta arak-arakan dua gunungan.

Namun, geliatnya sudah terasa sejak Kamis (1/6/2023) malam, lantaran bazar UMKM, hingga panggung kesenian, mulai disuguhkan.

Ketua RW 13 Bangunrejo, Haryanto, menyampaikan, ada 54 pelaku UMKM di wilayahnya, yang turut ambil bagian dalam bazar tersebut.

Komoditi yang disajikan pun terbilang sangat beragam, mulai dari makanan, minuman, kerajinan, produk pertanian, hingga aneka wahana hiburan, serta permainan anak-anak.

"Ada produk unggulan warga kelompok peternakan dan perikanan juga. Misalnya itu dari kelompok ternak kambing, kotorannya yang diolah menjadi pupuk bisa dijual per pack Rp10 ribuan di sini," tandasnya.

Terang saja, kegiatan tersebut mendapat antusiasme luar biasa besar dari masyarakat, tak sebatas warga Bangunrejo saja, namun juga dari luar.

Terlebih, setiap malam selama bergulirnya bazar UMKM pada 1-4 Juni 2023, para pengunjung pun disuguhi pertunjukan seni dan budaya karya penduduk RW 13 Bangunrejo.

"Ini semua potensi dari empat RT kami tampilkan, ya, ada tari-tarian, panembrama, gejog lesung, seni musik dan lain-lain. Murni dari warga kami," kata Haryanto.

"Penampilan seniman-seniman lokal ini bisa menjadi daya tarik tersendiri, supaya bazarnya juga ramai, untuk mendorong pemulihan ekonomi," tambahnya.

Lebih lanjut, Haryanto memastikan, meski digelar hajatan besar, lonjakan volume sampah, khususnya anorganik, tidak akan berdampak pada penumpukan.

Pasalnya, selaras gerakan zero sampah anorganik yang diterapkan Pemkot Yogya per 1 Januari 2023, RW-nya telah merealisasikan alat insenerator.

"Jadi, kami pastikan tidak ada penumpukan sampah sama sekali. Semua habis di sini, dibakar dan hasilnya berupa abu itu dapat dimanfaatkan untuk campuran produksi batako warga kami," jelasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved