Berita Kota Yogya Hari Ini

Warga Yogyakarta Berharap Peserta Pemilu 2024 Lebih Kreatif Membuat Konten Kampanye

Menjelang perhelatan Pemilu 2024, deretan atribut partai politik atau bakal calon legislatif mulai bertebaran di sudut-sudut Kota Yogyakarta.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjelang perhelatan Pemilu 2024, deretan atribut partai politik atau bakal calon legislatif mulai bertebaran di sudut-sudut Kota Yogyakarta.

Namun, para peserta pesta demokrasi tampaknya harus melakukan pertimbangan sebelum melakukan pemasangan, khususnya terkait respon warga masyarakat.

Seorang warga Yogyakarta, Dyan Parwanto, menandaskan, sejatinya dia tidak keberatan dengan pemasangan alat peraga kampanye sebagai bagian dari sosialisasi.

Hanya saja, ia berharap, para peserta Pemilu dapat lebih memperhatikan estetika, supaya APK yang dipasang bisa lebih nyaman dilihat.

Baca juga: Resmi Jadi WNI, Ivan Jenner dan Rafael Struick Tak Sabar Gabung Timnas Indonesia

"Jadi, jangan asal dipasang. Apalagi, ini di ruang-ruang publik. Kalau pemasangannya semrawut, kan, kesannya malah mengganggu," terang Dyan.

Di samping itu, ia pun berharap agar konten-konten yang dihadirkan peserta Pemilu, entah bacaleg, atau parpol pengusungnya, bisa semakin menarik.

Jika hal tersebut bisa terealisasi, di mana konten-kontennya dapat diterima khalayak luas, dirinya meyakini, simpati dari publik bakal semakin diperoleh.

"Ya, kalau muatan yang disampaikan melalui APK itu menarik, otomatis publik pasti melirik. Bukannya malah buang muka, karena bosan, ya," ungkapnya.

Sementara, warga Yogyakarta lainnya, Hari Atmaja, menyoroti soal alat peraga kampanye yang selama ini pemasangannya masih kurang memperhatikan aspek keselamatan.

Benar saja, beberapa bendera parpol yang dipasang dengan bambu tinggi di pinggir jalan, seringkali rubuh saat diterpa hujan atau angin kencang.

"Dampaknya, kan, membahayakan pengguna jalan. Hasilnya, bukan simpati yang didapat, tapi rakyat jadi antipati sama partai politik itu," terang Hari.

"Belum lagi yang dipasang di pohon, dipaku di pohon-pohon perindang di pinggiran jalan. Itu menunjukkan  mereka tidak peduli lingkungan. Harapan kami parpol-parpol bisa lebih kreatif," tambahnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved