VIRAL Fenomena 'Panic Buying' Air Mineral di Malaysia, Ini Penyebab dan Penjelasannya
Fenomena panic buying demi mendapatkan air mineral tersebut dikabarkan terjadi di sejumlah wilayah yang ada di negeri jiran.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Viral di media sosial rekaman video yang menunjukkan warga berebut membeli air mineral di tempat perbelanjaan di Malaysia.
Dikabarkan, saat ini terjadi panic buying di tengah warga Malaysia demi mendapatkan air mineral.
Fenomena panic buying demi mendapatkan air mineral tersebut dikabarkan terjadi di sejumlah wilayah yang ada di negeri jiran.
Mengutip dari The Star, setidaknya satu juta orang di wilayah Penang dan Kedah dilanda fenomena panic buying air mineral tersebut.
Seperti dikutip Tribun Jogja dari kompas.com, fenomena panic buying air mineral di Malaysia tersebut dipicu oleh kombinasi kekeringan bendungan dan kesalahan sistem distribusi air.
Pada sejumlah video yang beredar viral di media sosial menunjukkan penduduk setempat "menyerbu" supermarket dan "membersihkan" botol air minum dari rak-rak toko.
Meskipun pasokan air pulih dalam waktu kurang dari 24 jam, banyak penjual makanan memutuskan untuk tidak buka.
Pasalnya, mereka tidak dapat menyiapkan bahan makanan tanpa air sehari sebelumnya.
Penyebab panic buying
Penyebab "panic buying" air mineral di Malaysia diduga dipicu oleh menurunnya volume air di beberapa bendungan di Penang yang tak teraliri air dari Sungai Muda secara optimal.
Bendungan Ayer Itam terisi 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen dan bahkan Bendungan Mengkuang yang lebih besar, yang biasanya terisi lebih dari 90 persen, turun menjadi 88,2 persen.
Anggota parlemen lokal, Chow Kon Yeow mengimbau warga Penang untuk menghemat air.
Dia mencontohkan, dalam kasus Bendungan Ayer Itam, air bagi penduduk setempat hanya akan bertahan untuk 120 hari lagi.
Presiden Penang Water Watch, Dr Chan Ngai Weng mengatakan, penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter.
"Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air," katanya.
Kerusakan sensor pintu air
Chan menjelaskan, kerusakan pada sensor pintu air menjadi salah satu penyebab masalah tesebut.
Tentang sensor yang salah yang menyebabkan gerbang bendungan di Sungai Muda terbuka, Chan mengatakan, seharusnya ada peringatan otomatis ketika gerbang bendungan terbuka sendiri karena kesalahan teknis tersebut.
"Komputer tidak membuat kesalahan. Pihak berwenang harus memeriksa apakah sensornya rusak atau apakah ada virus dalam program tersebut," ungkap Weng.
"Seharusnya juga ada peringatan yang dikirim ke setiap otoritas pengelola air di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu," lanjutnya.
( kompas.com )
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena "Panic Buying" Air Mineral di Malaysia, Apa Penyebabnya?"
| Polisi Malaysia Grebek Tempat Penampungan WNI yang jadi Korban TPPO di Selangor |
|
|---|
| INSTIPER Yogyakarta Kolaborasi dengan UPM Selenggarakan WOBIC 2025 |
|
|---|
| Mengintip Program Makan Sekolah Gratis di Negara-negara Ini, Apa Tantangannya? |
|
|---|
| Inilah 7 Deretan Negara Dunia yang Jalankan Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah |
|
|---|
| Enam Siswa Madrasah Darul Mushlihin Bantul Ukir Prestasi di Kompetisi Riset Malaysia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.