Berita Kota Yogya Hari Ini

Menteri PPPA Sambangi Muallimat Jogja, Resmikan Pesantren Perempuan Cinta Anak

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga mengunjungi Madrasah Muallimat Muhammadiyah

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga tengah berinteraksi dengan para santriwati di Madrasah Muallimat Muhammadiyah, Rabu (17/5/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga mengunjungi Madrasah Muallimat Muhammadiyah, di Ngampilan, Kota Yogya, Rabu (17/5/2023).

Kunjungan tersebut dalam rangka peresmian predikat 'Pesantren Perempuan Cinta Anak' bagi Muallimat.

Di hadapan 1.200 santriwati, Bintang mengapresiasi gagasan yang diusung Muallimat yang sejalan dengan program Kementerian PPPA RI menciptakan pesantren yang menyenangkan.

Baca juga: Harga Telur di Pasar Bendungan Kulon Progo Merangkak Naik

Sehingga, anak-anak dapat mengisi masa remajanya dengan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat untuk masa depannya.

"Kami mengapresiasi Muallimat dengan program-programnya yang luar biasa. Pendampingannya pada santri luar biasa sekali," terang Bintang.

Bagaimana tidak, dalam kesempatan tersebut dirinya sempat berdiskusi langsung dengan para santriwati Muallimat di sela kunjungannya.

Sehingga, Bintang meyakini, madrasah ini benar-benar menjadi tempat yang sangat layak dan nyaman dalam proses tumbuh kembang santriwati menuju usia dewasa.

"Pemberdayaan perempuan melaluo ekstra kulikulernya, diarahkan untuk mendidik santri-santri jadi perempuan tangguh dan mandiri," urai Menteri PPPA.

"Apalagi, tadi saya lihat, di pesantren ini santri-santri dilatih enterpreneur juga. Makanya saya bangga sekali bisa datang ke Muallimat, ya," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Madrasah Muallimat, Unik Rasyidah, mengungkapkan, bahwa perempuan harus mandiri dan berkualitas.

Sehingga, dalam kegiatan belajar mengajar, pihaknya pun menyelipkan materi-materi, maupun pelatihan yang bermanfaat bagi kehidupan dan masa depan santriwati.

"Ada pelatihan soal kesehatan mental, isu reproduksi, termasuk pernikahan dini dan bagaimana efeknya itu, semua kita bekalkan ke anak," katanya.

Kemudian, dalam proses belajar mengajar, ia secara tegas menandaskan, bahwa seluruh guru atau tenaga kependidikan di Muallimat dilarang keras menggunakan kekerasan, baik verbal, atau non verbal. 

"Kehadiran ibu menteri ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi kami untuk menghadirkan pesantren yang nir kekerasan," pungkasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved