Sumbu Filosofi Yogyakarta

Arti Pohon Beringin Bagi Keraton Yogyakarta, Masing-masing Pohon Punya Nama dan Filosofi Sendiri

Sebenarnya, semenjak masa Mataram Islam, pohon beringin ini sudah menjadi makna mendalam sebagai bentuk penghormatan dan identik dengan kerajaan

kratonjogja.id
Arti Pohon Beringin Bagi Keraton Yogyakarta, Masing-masing Pohon Punya Nama dan Filosofi Sendiri 

Beringin yang di sisi barat dikenal sebagai Kiai Dewadaru, sedang yang di sisi timur dikenal sebagai Kiai Janadaru.

Saat ini, dua pohon yang mengapit Jalan Pangurakan dikenal dengan nama Kiai Wok dan Kiai Jenggot. Kiai Wok berada di sisi barat.

Kemudian Kiai Jenggot berada di sisi timur, namanya berarti rambut yang tumbuh di janggut.

Dua pohon yang berada di depan Bangsal Pagelaran dikenal dengan Agung (kadang hanya disebut Gung) dan Binatur.

Agung yang berada di sisi timur melambangkan priyayi atau penguasa.

Lalu, Binatur yang berada di sisi barat melambangkan kawula atau rakyat.

Nama-nama pohon bringin di Alun-alun Utara Yogyakarta

1. Kiai Dewadaru

Posisi Kiai Dewadaru atau Kiai Dewatadaru ini berada di tengah-tengah Alun-alun Utara Yogyakarta.

Bila ditarik dari Sumbu Filosofi Yogyakarta, Kiai Dewadaru ini berada di sebelah barat sumbu, di sisi yang sama dengan lokasi Masjid Gedhe yang berfungsi sebagai pusat keagamaan.

Kiai Dewadaru berasal dari kata dewa dan daru. Dewa bermakna sifat-sifat ketuhanan sedang daru berarti cahaya, sehingga Dewadaru dapat diartikan sebagai cahaya ketuhanan.

Bibit Kiai Dewadaru berasal dari Majapahit sedang bibit Kiai Janadaru berasal dari Pajajaran.

Garis keturunan ini terus dijaga tiap kali ada pohon yang rubuh atau mati.

Kiai Dewadaru pernah diganti pada tahun 1988, saat beringin tersebut rubuh menjelang wafatnya Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

2. Kiai Janadaru

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved